Mereka mengatakan bahwa Samuel bersedia berbicara kepada mereka karena berharap bisa dipindahkan dari penjara di sana.
FBI menyatakan bahwa Samuel mengaku telah melakukan 90 pembunuhan secara keseluruhan, membentang di sepanjang wilayah AS di puluhan negara bagian, dari California hingga Maryland.
Dalam pernyataan pers mereka awal pekan ini, tim ViCAP sejauh ini telah menemukan kaitan antara Samuel dengan kematian 34 orang, sementara sisanya masih menunggu konfirmasi.
"Selama sesi wawancara di bulan Mei lalu, ia menyebut kota demi kota, negara bagian demi negara bagian, dan memberitahu jumlah orang yang ia bunuh di setiap tempat: Jackson, Mississippi satu; Cincinnati, Ohio satu; Phoenix, Arizona tiga; Las Vegas, Nevada satu," jelas Analis Kejahatan ViCAP Christina Palazzolo dalam laporannya.
Mereka memperkirakan bahwa Samuel secara khusus menyasar perempuan lemah dan miskin yang bekerja di dunia prostitusi atau pecandu narkoba.
Para penyedlidik mengatakan seringkali mayat mereka tak diidentifikasi dan kematian mereka pun tidak diselidiki oleh polisi.
"Metode pembunuhan yang dilakukan Samuel pun tidak selalu menyisakan tanda-tanda kematian akibat pembunuhan. Mantan petarung tinju itu biasanya memukul korban dengan kuat hingga pingsan dan tak sadarkan diri, lalu mencekik mereka," menurut FBI dalam laporannya.
"Tanpa bekas tusukan atau luka tembakan, banyak di antara kasus kematian ini yang kemudian tidak digolongkan sebagai kasus pembunuhan, tapi dikaitkan dengan overdosis narkoba, kecelakaan, atau penyebab alami," sambung laporan tersebut.
Kebanyakan di antaranya diperkirakan terjadi di sekitar tahun 1970-an dan awal 1980-an sebelum teknologi DNA dimiliki pihak kepolisian.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono