iNewsMadiun.id Hati (qalbu) adalah anggota tubuh yang wajib dijaga karena Allah tidak melihat rupa dan harta seseorang, melainkan melihat hati dan amalannya.
Jika hati seseorang baik, maka baik pula seluruh jasadnya dan jika hatinya rusak maka rusaklah seluruh anggota tubuhnya.
Tanda dan ciri hati yang mati perlu diketahui umat muslim. Ada tujuh tanda hati seseorang sudah mati.
Dari ketujuh tanda ini, nomor enam mungkin karakter yang kita miliki. Semoga Allah menjauhkan kita dari perkara ini.
1. Meremehkan Sholat dan Berani Meninggalkannya
Tanda orang yang hatinya mati sering meremehkan urusan sholat. Bahkan berani meninggalkannya tanpa ada rasa penyesalan.
Padahal sholat adalah kewajiban dan pembeda seorang muslim dan orang kafir.
Dalam satu Hadis disebutkan: "Barang siapa yang memelihara sholat, maka sholat akan menjadi cahaya baginya, bukti dan keselamatan kelak di hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak memeliharanya, sholat itu tidak akan menjadi cahaya, bukti maupun keselamatan baginya sedangkan di hari kiamat ia akan dikumpulkan bersama Fir'aun, Qarun, Haman, dan Ubay bin Khalaf."
Allah berfirman dalam Al-Qur'an : مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ ، قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ المُصَلِّينَ Artinya: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat." (QS. Al-Mudatsir: 42-43)
2. Merasa Tenang Walaupun Setiap Hari Melakukan Dosa dan Maksiat
Orang yang sering berbuat maksiat merupakan salah satu ciri kalau hatinya sudah mati. Tidak ada rasa penyesalan meskipun sering berbuat dosa.
Hatinya menjadi berkarat dan keras akibat dosa dan maksiat yang dilakukannya setiap hari. Allah berfirman: كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوْبِهِمْ مَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ Artinya: "Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya segala dosa yang selalu mereka lakukan telah menutup hati mereka." (QS Al-Muthaffifin: 14)
3. Jauh dari Al-Qur'an
Dalam kesehariannya tidak ada waktu untuk menyentuh Al-Qur'an, membaca dan mentadaburi maknanya. Hari-harinya sibuk dengan urusan dunia sehingga jauh dari Al-Qur'an. Firman Allah: أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا Artinya: "Maka kenapakah mereka tidak mau memerhatikan Al-Qur'an bahkan hati mereka sebenarnya telah terkunci." (QS Muhammad: Ayat 24)
4. Condong kepada Urusan Dunia
Mereka sering menghabiskan waktu dengan urusan dunia. Ia mengutamakan urusan dunia seakan-akan dunia kekal baginya.
Padahal Allah Ta'ala berfirman: بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا * وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى Artinya: "Bahkan kalian lebih mengutamakan kehidupan dunia, padahal kehidupan Akhirat itu lebih baik dan lebih kekal." (QS Al-A'laa: 16-17)
Editor : Arif Handono