Polandia Ekspor Senjata Senilai Rp9 Triliun ke Ukraina
Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki mengumumkan negaranya akan mengekspor senjata senilai hampir USD630 juta atau sekitar Rp9 triliun ke Ukraina. Kontrak militer itu disebut sebagai yang terbesar yang ditandatangani Warsawa dalam 30 tahun terakhir.
"Kami senang memiliki kesempatan untuk menjual senjata kami ke luar negeri hari ini," ungkap Morawiecki selama kunjungan ke pabrik senjata Stalowa Wola di Polandia pada Selasa (7/6/2022).
Dia menambahkan, ini akan menjadi senjata yang dicoba dan diuji langsung dalam perang, dan juga akan menjadi senjata yang sangat penting di medan perang di Ukraina timur.
Perdana Menteri juga menyatakan sebagian dari pembiayaan senjata ini akan ditanggung Uni Eropa (UE). Dia menambahkan Polandia akan menggunakan uang ini untuk memperkaya potensi produksinya.
Wakil Perdana Menteri Polandia Jacek Sasin telah mengkonfirmasi kesepakatan tersebut dan telah menyatakan jumlah total pengiriman ini akan mencapai sekitar USD628 juta.
Pada akhir Mei, Polandia juga menyumbangkan 18 senjata self-propelled "Krab" kepada pasukan Kiev. Pasukan militer Polandia memberikan pelatihan kepada sekitar 100 tentara artileri Ukraina untuk mengoperasikannya.
Radio Polandia melaporkan, pasukan Ukraina sekarang memiliki 24 howitzer self-propelled dari Barat. Warsawa mengklaim sebagai salah satu donor perangkat keras militer terbesar ke Ukraina, kedua setelah Amerika Serikat (AS).
Polandia sejauh ini telah memberi Kiev tank T-72, howitzer self-propelled Gozdzik, rudal udara-ke-udara, drone dan peluncur roket Grad.
Sementara itu, Moskow telah memperingatkan setiap persediaan senjata Barat di Ukraina adalah "target yang sah". Rusia sering melakukan serangan udara dan rudal terhadap target itu.
20 Negara Disebut Tawarkan Paket Senjata Baru untuk Ukraina
Sebanyak 20 negara disebut-sebut menawarkan paket bantuan keamanan baru bagi Ukraina untuk memerangi invasi pasukan Rusia . Hal ini diungkapkan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dalam pertemuan sekutu bulan lalu.
Dilaporkan AFP, dalam pertemuan kedua mereka, hampir 4 lusin negara dan organisasi yang membentuk Grup Kontak Pertahanan Ukraina bertemu secara online untuk membahas cara membantu negara tersebut. Hasilnya, 20 negara menjanjikan senjata, amunisi dan pasokan lainnya untuk mendukung Kiev.
Kelompok itu diberi pengarahan oleh Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov tentang situasi perang tiga bulan saat ini. Kedua belah pihak bertempur di garis depan yang panjang atas wilayah yang telah direbut Rusia di timur dan selatan Ukraina.
"Hari ini, bersama dengan Menteri Reznikov dan timnya, kami memperoleh pemahaman yang lebih tajam dan sama tentang persyaratan prioritas Ukraina dan situasi di medan perang," kata Austin.
Menurutnya, banyak negara menyumbangkan amunisi artileri yang sangat dibutuhkan, sistem pertahanan pantai dan tank serta kendaraan lapis baja lainnya. Sementara yang lain, imbuh Austin, menawarkan pelatihan untuk militer Ukraina.
Austin mengatakan, Denmark berkomitmen untuk mengirim sistem rudal anti-kapal Harpoon Ukraina, dan Republik Ceko menawarkan helikopter serang, tank, dan sistem roket. Tetapi Austin tidak memberikan rincian tentang apa yang termasuk dalam paket bantuan baru AS senilai USD40 miliar untuk Ukraina.
Sejak pertemuan pertama kelompok itu di pangkalan AS di Jerman empat minggu lalu, Austin mengatakan, momentum sumbangan dan pengiriman luar biasa. Dia juga mengatakan, kebutuhan Ukraina tidak banyak berubah sejak pertemuan sebelumnya, bahwa perang terus didorong oleh artileri, didukung oleh tank, drone, dan peralatan lainnya.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono