JAKARTA, iNewsMadiun.id – Rima Melati meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Kamis (23/6/2022), pukul 15.25 WIB.
Rima Melati yang memiliki nama asli Marjolien Tambajong merupakan aktris, model dan penyanyi berkebangsaan Indonesia keturunan Belanda dan Minahasa yang populer dengan karya-karyanya. Dia telah dinominasikan untuk beberapa penghargaan, termasuk meriah enam Piala Citra di ajang Festival Film Indonesia.
Penghargaan bergengsi Piala Citra diawali pada 1973, di mana pada kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Intan Berduri bersama Benyamin Sueb yang memperoleh penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam film yang sama.
Pada kesempatan lain Rima pernah juga dinominasikan untuk penghargaan Pemeran Pembantu Wanita terbaik di beberapa Festival Film Indonesia yaitu dalam film Kupu-Kupu Putih (1984), Tinggal Landas buat Kekasih (1985), Pondok Cinta, (1986), Biarkan Bulan Itu (1987) dan Arini II (Biarkan Kereta Itu Lewat) (1989). Selain itu Pada ajang Festival Film Asia Pasifik ke-50, Rima meraih penghargaan Best Supporting Actress dalam film Ungu Violet.
Rima juga sempat aktif berperan dalam sinetron seperti Wulan (RCTI), Nyonya Nyonya Sosialita/Laba-Laba Cinta (Indosiar) dan Candy (RCTI).
Diketahui, Rima Melati merupakan nama panggung yang diberikan Presiden Soekarno kepada Marjolien Tambajong, artis kelahiran 22 Agustus 1939.
Dilansir Wikipedia, Kamis (23/6/2022), nama Rima Melati sebenarnya merupakan pemberian Soekarno. Sekira awal 1960-an Bung Karno mengganti nama orang yang dikenalnya, yang dirasa kebarat-baratan. Nama asli Rima memang terdengat kebarat-baratan, Marjolien Tambajong atau dipanggil Lientje. Itu sebab namanya diganti.
Penyebab kematian Rima diduga karena dekubitus. “Itu karena dekubitus yang luka karena posisi tidur terlalu lama. Akhirnya itu yang bikin kemana-mana,” ucap Widyawati dikutip dari kanal Youtube STARPRO belum lama ini.
Lalu apa sih penyakit dekubitus?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Alvin Aditya S, Sp.PD menjelaskan mengenai kondisi dekubitus.
Nah, dekubitus adalah luka akibat tekanan (ulkus dekubitus), ini merupakan luka pada kulit dan jaringan di bawahnya yang biasanya terjadi pada tonjolan tulang. Kondisi ini muncul akibat adanya gaya gesek, peregangan kulit dan tekanan.
Adapun tempat-tempat yang beresiko mengalami dekubitus adalah kulit yang melapisi bokong, tulang ekor, tumit ataupun pinggang.
Sedangkan tempat lain seperti siku, lutut, sendi pergelangan kaki dan bagian belakang bahu juga rentan terkena dekubitus.
Dokter Alvin mengatakan bahwa luka tekanan terjadi karena adanya penekanan jaringan lunak yang mengakibatkan terjadinya sumbatan pembuluh darah dibawah kulit. Pembuluh darah tersebut bisa total tersumbat atau sebagian saja.
Gaya gesek dan peregangan kulit juga bisa membuat luka dengan menarik pembuluh darah yang mendarahi kulit, sehingga kulit tak mendapat nutrisi cukup. Luka tekanan terjadi pada orang yang cenderung tiduran atau tak bergerak dalam waktu lama.
Siapa orang yang berisiko mengalami dekubitus?
Lebih lanjut, dr. Alvin mengatakan ada setidaknya tiga kondisi orang yang kemungkinan besar mengalami dekubitus.
1. Orang yang kekurangan energi dan protein, keadaan yang lembab, penyakit yang membuat aliran darah ke kulit berkurang.
2. Pasien yang tak cukup minum sehingga kulit kering
3. Kondisi medis seperti diabetes yang menyebabkan gangguan aliran darah ke kulit.
Editor : Arif Handono