Penjaga kos itu kaget melihat Rani membawa tas koper. Dan seperti dirinya, penjaga kos itu menanyakan apakah Rani tidak menunda besok saja untuk pulang kampung.
Dan seperti yang Rani sampaikan, Rani pun menjawab pertanyaan penjaga kos, dirinya harus pulang malam ini juga. Karena sudah kangen rumah.
Akhirnya Keduannya tiba di terminal Malang. Tidak menunggu lama, Bus yang akan membawa Rani ke kampung halaman telah tiba.
"Ran, tuh bis Luh sudah datang," ujar dirinya pada Rani.
Setelah cipika cipiki, Rani pun berlari menuju bus tersebut. Aku sengaja tidak langsung pulang. Karena aku ingin memastikan Rani dapat tempat duduk.
Saat melihat bus yang akan dinaiki Rani, aku mendadak heran. Bus tersebut terlihat gelap, dan lampu menyala hanya dibagian belakang saja.
Selain itu, bus itu tidak ada kernet seperti bus biasannya yang teriak-teriak memanggil penumpang.
Namun keanehan itu berusaha dipupusnya. Dirinya menduga karena hari sudah malam, jadi kernet bus tak perlu teriak-teriak.
Akhirnya aku melihat Rani sudah naik dan mendapatkan tempat duduk di barisan kedua dari belakang. Saat Rani sudah naik dan duduk, bus itupun berangkat.
Setelah bus yang membawa Rani berangkat, dirinya pun kembali ke kos. Saat dirinya sudah berada didalam kamar, rasa kantuk mendadak menyerangnya.
Karena sudah tak kuat, maka dirinya tertidur. Baru beberapa menit dirinya tertidur, tiba-tiba pintu kamar kosnya digedor seseorang dari luar.
Samar-samar diantara dirinya yang belum sadar benar, dirinya mendengar suara yang menggedor pintu adalah suara Rani temannya.
Setelah memastikan suara yang memanggil dan menggedor pintu kamar benar-benar Rani, maka dirinya pun membukakan pintu kamar.
"Loh Ran, kenapa kamu kembali apa yang tertinggal,"tanya dirinya pada Rani
Editor : Arif Handono