Dia menjelaskan, untuk obat tradisional yang tidak ada kemasan permanen dan komposisinya rentan menimbulkan permasalahn. Berbeda dengan obat dan atau vitamin yang bermerek serta terdaftar di BPOM. Namun demikian, obat-obatan atau multivitamin itu tetap ada batasnya untuk dibawa jemaah haji. Begitu juga dengan rokok.
Dia menuturkan, bila untuk konsumsi pribadi dan jumlahnya wajar tidak masalah. "Kalau bawa parasetamol, ibuprofen atau obat-obatan untuk mengurangi nyeri dan jumlahnya tidak banyak, tidak masalah. Kalau kita bawa multivitamin sebatas dua atau tiga strip tidak masalah. Kalau lebih dari 50 strip ini mau ibadah atau jualan?," ujarnya. iNewsMadiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait