Ketika Gus Dur "Mengajak" Intel Pemerintah Rapat dengan Bahasa Arab

Tim Okezone
Gus Dur (Foto: istimewa)

Usai rapat, Kiai Tolchah Mansoer bertanya kepada Gus Dur mengenai hal tadi. “Mas, rapat kita di dalam tadi itu diawasi oleh intelnya pemerintah, makanya sampeyan saya suruh berbahasa Arab. Mengapa? Karena intelnya pemerintah itu intel kepet (abangan) yang nggak bisa bahasa Arab..hehehe.”

Dalam buku “Belajar dari Kiai Sahal”, termuat kisah bagaimana dengan cara yang khas Kiai Sahal menghadapi jaringan telik sandi pemerintah.

Pernah, dalam suatu acara besar yang digelar selama beberapa hari, Kiai Sahal selalu rutin diantar jemput oleh seseorang bertubuh tegap memakai sepeda motor.

“Wah, njenengan enak ya kiai. Ke sana-kemari ada yang ngantar pakai sepeda motor!” kata beberapa sahabat Kiai Sahal yang melihatnya diantar naik motor.

“Lha, enak gimana, wong itu intel-nya Kodim,” jawab Kiai Sahal.

Dalam beberapa kali bahtsul masail di MWCNU Margoyoso Pati, ada pihak intel yang mengawasi dengan menyaru sebagai kiai maupun santri.

Kiai Sahal membuka acara, mempersilahkan sambutan beberapa pihak, memulai diskusi fiqh sebagai pengantar, sampai menunggu intelnya menyingkir pulang.

Setelah si intel pulang, barulah bahtsul masail sebenarnya dimulai dan dijalankan dengan serius. iNews Madiun

Editor : Arif Handono

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network