Siswa MTSN di Ngawi Tewas Usai Terpeleset Saat Mengikuti Hiking

Dodik
Ucapan duka cita beredar di sejumlah media sosial atas meninggalnya MDF, siswa MTsN 6 Ngawi usai terpeleset saat mengikuti hiking dan sempat di rawat di RS hingga 15 hati. Foto: Dodik/ istimewa

MADIUN,iNewsMadiun.id - Seorang siswa berinisial MDF, kelas 9b Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Ngawi, Jawa Timur tewas usai terjatuh saat mengikuti kegiatan sekolah. Sebelumnya, korban sempat koma dan mendapatkan perawatan selam dua minggu di salah satu rumah sakit di Ngawi.

‎Plt Kepala MTsN 6 Ngawi, Sukamat Haryono saat dikonfirmasi iNews.id membenarkan bahwa salah satu muridnya yang tewas pada Rabu (24/12/2025) itu akibat terjatuh saat mengikuti kegiatan sekolah. Dari keterangan guru yang mendampingi kegiatan itu, korban terpeleset lalu terjatuh di jalan dan tidak sampai masuk jurang.

‎ "Waktu penjelajahan mungkin dia terpeleset karena kakinya keserimpet. Kebetulan jalannya turun dia menubruk teman di depannya mungkin munting lalu jatuh dijalan. Bukan di jurang," ujar Kamat, Kamis (25/12/2025).

‎Plt MTSN 6 Ngawi itu awalnya merasa tidak percaya kejadian yang menimpa salah satu muridnya itu. Pasalnya, hanya karena terjatuh saat jalan kaki bisa mengakibatkan koma selama dua minggu dan akhirnya tewas.

‎"Saya sendiri juga merasa heran, kejadian sepele kenapa begitu (sampai koma dan meninggal dunia). Tapi, keterangan temannya yang ditabrak itu ya begitu terjatuh di jalan," jelasnya.

‎Kamat menganggap, kejadian yang menimpa MDF itu merupakan musibah bukan keteledoran dari pihak sekolah. Karena hiking merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh para siswa dan siswi di sekolah.

‎ "Selama di rumah sakit dan sampai meninggal kemarin kita membantu biaya dan santunan," ucapnya.

‎Sementara itu, orang tua korban sudah menerima kejadian itu sebagai musibah, mayat korban langsung dimakamkan dan tidak dilakukan otopsi atau melaporkan peristiwa itu ke pihak berwajib.

‎ "Saya sudah ketemu dengan pak Lurahnya bersama pihak keluarga di Madrasah. Setelah kita analisa bersama keluarga menerima bahwa itu alangan, seolah-olah dibawah kendali manusia," ucapnya.

‎Dari informasi yang diterima media ini, korban terlahir dari keluarga tidak mampu. Namun, korban selama ini merupakan sosok anak yang berprestasi. Korban pernah menjuarai salah satu lomba dalam Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) di Kabupaten Jember.



Editor : Arif Wahyu Efendi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network