MADIUN,iNewsMadiun.id - Badan Pusat Statistik Kota Madiun merilis hasil panen padi tahun 2025 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan karena luas lahan sawah yang ada di Kota yang terkenal dengan sebutan Kota Pendekar itu banyak dialihfungsikan.
Pada tahun 2024 lalu, badan pusat statistik Kota Madiun mencatat lahan sawah di kota Madiun luasnya mencapai 2.190 hektare. Sedangkan untuk tahun 2025 ini, luas lahan sawah di kota Madiun diperkirakan tinggal 1.974. Mengalami penurunan 216 hektar sawah.
"Luas panen padi pada 2025 diperkirakan sekitar 1.974 hektare, mengalami penurunan sebesar 216 hektare atau 9,88 persen dibandingkan luas panen padi di 2024 yang sebesar 2.190 hektare," dikutip dari badan pusat statistik Kota Madiun, yang dirilis pada, 11 Desember lalu.
Akibat luas lahan sawah produktif itu berkurang, produksi gabah kering panen (GKP) juga mengalami penurunan jika dibandingkan produksi gabah kering panen di tahun 2024.
"Produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) pada 2025 diperkirakan sebanyak 13.309 ton GKP, mengalami penurunan sebanyak 1.853 ton GKP atau 12,22 persen dibandingkan produksi padi GKP di 2024 yang sebanyak 15.162 ton GKP," tulis rilis BPS tersebut.
Dampak lain akibat berkurangnya lahan sawah itu produksi beras untuk konsumsi pangan juga mengalami penurunan hingga 890 ton, atau 12,22 persen dari tahun sebelumnya.
"Produksi beras pada 2025 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sebanyak 6.392 ton beras, mengalami penurunan sebanyak 890 ton beras atau 12,22 persen dibandingkan produksi beras di 2024 yang sebanyak 7.282 ton beras," jelas rilis BPS itu.
Editor : Arif Wahyu Efendi
Artikel Terkait
