Wartawan AFP di kota itu melihat sedikitnya 20 mayat, semuanya berpakaian sipil, berserakan di satu jalan. PBB mengatakan "sangat prihatin" dengan gambar-gambar yang muncul dari wilayah tersebut, meskipun mengatakan tidak dapat mengesampingkan bahwa beberapa dari yang tewas adalah pejuang atau meninggal karena sebab alami.
Rusia membantah tuduhan Ukraina bahwa tentaranya telah melakukan pembantaian massal yang mengerikan terhadap warga sipil di kota Bucha. Kota itu telah direbut kembali oleh pasukan Kiev setelah ditinggalkan pasukan Moskow. Kementerian pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rekaman dan foto-foto yang menunjukkan banyak mayat berserakan di jalan-jalan di Bucha adalah "provokasi lain".
"Selama penyelesaian ini berada di bawah kendali angkatan bersenjata Rusia, tidak ada satu pun penduduk lokal yang menderita akibat tindakan kekerasan," kata kementerian itu. "Foto dan video mayat berserakan di jalan-jalan Bucha adalah produksi lain dari rezim Kiev untuk media Barat," lanjut kementerian itu, seperti dikutip AFP, Senin (4/4/2022).
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait