MADIUN, iNewsMadiun.id - Anak yang mengalami broken home dapat menyebabkan depresi. Hal ini harus dicegah agar kesehatan mental sang anak terjagaa. Biasanya, dampak negatif broken home terhadap psikologis anak, antara lain, menurunnya rasa percaya diri. Ini adalah dampak terbesar dan paling sering terjadi dari pola pengasuhan dari broken home. Orang tua berperan penting dalam membantu mendefinisikan kepercayaan diri anak. Demikian dilansir laman Dokter Sehat, Kementerian Kesehatan RI dikutip pada Jumat (29/12/2023).
Menurut laman tersebut, orang tua yang memiliki konflik terkadang menyebabkan anak dipaksa menjadi pengasuh terhadap adik atau saudara kandungnya. Kondisi ini sering kali membuat anak terbebani tanggung jawab dari orang tua sehingga menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan bermasalah mungkin sulit dalam mengekspresikan diri atau keinginannya. Hal ini dapat menyebabkan anak memiliki keterampilan komunikasi yang buruk di kemudian hari. Dampak buruk broken home lainnya adalah terganggunya mental dan emosional anak. Jika tidak mendapatkan penanganan, kondisi ini dapat memberikan dampak serius pada anak maupun orang-orang di sekitarnya.
5 Cara mengatasi anak broken home seperti dilansir Laman DokterSehat Kemenkes RI:
1. Latih untuk Bertanggung Jawab
Sebagai orang tua, Anda memiliki pilihan untuk mengatasi keadaan dalam keluarga dan bertindak menciptakan kondisi emosional yang sehat. Jadi, penting untuk bertanggung jawab atas tindakan yang Anda lakukan dan belajar bagaimana memenuhi harapan yang diidamkan untuk anak-anak. Mengingat anak yang paling terdampak dalam masalah keluarga.
2. Ajak Anak untuk Berpikir Positif
Meski kondisi keluarga tidak stabil, Anda sebagai orang tua harus tetap mengajarkan anak untuk tetap berpikir positif. Dengan begitu, secara perlahan anak mulai mampu menerima kenyataan yang terjadi pada orang tuanya. Jika Anda tidak memberikan pemikiran yang positif, kemungkinan akan berdampak buruk pada kesehatan mentalnya. Untuk itu, pastikan Anda melakukannya dengan sabar dan tekun.
3. Membangun Kepercayaan
Seorang anak yang tumbuh di lingkungan dengan orang tua yang memiliki konflik, umumnya tidak memiliki rasa percaya terhadap orang tuanya, kondisi ini cenderung bertahan hingga dewasa. Oleh karena itu, cobalah untuk menciptakan sikap saling percaya dengan anak dengan penuh kesabaran. Cobalah untuk melakukan aktivitas tertentu bersama-sama dan cobalah untuk memaafkan serta saling mendukung dalam hal apa pun.
4. Dapatkan Bantuan dari Profesional
Kesehatan Mental Penting untuk mendapatkan bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater untuk membantu memperbaiki situasi yang dihadapi. Bantuan tenaga profesional tidak hanya berguna untuk anak, tetapi juga untuk orang tua. Misalnya, mengatasi hilangnya rasa percaya diri bisa menjadi langkah yang sulit bagi orang tua dan anak. Oleh karena itu, selain mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, mendapatkan suport dari profesional kesehatan mental adalah sesuatu yang penting.
5. Ajak Anak Mencoba Hal-hal Baru
Cobalah ajak anak mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya atau melakukan aktivitas yang digemarinya. Cara ini dapat membantu anak mengekspresikan dirinya secara sehat kepada keluarga dan orang-orang terdekat. Selain itu, beri ruang pada anak agar bisa berpendapat dengan bebas.
Demikian cara mengatasi anak broken home yang penting untuk dipahami oleh orang tua. Semoga bermanfaat.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait