Pada hari Minggu, Presiden Joe Biden merespons pertanyaan wartawan mengenai rencananya untuk mengunjungi Maui dalam beberapa hari mendatang, dengan mengatakan, "Kami sedang mempertimbangkannya." Meskipun kunjungan presiden kadang-kadang dapat memberikan semangat kepada korban, tetapi kunjungan tersebut juga menimbulkan beban logistik dan keamanan dalam upaya pemulihan.
Jumlah korban jiwa akibat kobaran api ini melampaui bencana alam terburuk di Hawaii, melebihi jumlah 61 orang yang tewas dalam tsunami pada tahun 1960, setahun setelah Hawaii menjadi negara bagian AS.
Jumlah kematian ini juga melampaui kebakaran di Paradise, California pada tahun 2018 yang menewaskan 86 orang, dan merupakan jumlah kematian tertinggi akibat kebakaran hutan di AS sejak tahun 1918, saat 453 orang tewas dalam kebakaran Cloquet di Minnesota dan Wisconsin, menurut data dari National Fire Protection Association.
Pihak berwenang telah mengamankan 1.000 kamar hotel untuk mereka yang kehilangan rumah dan mengatur properti sewa untuk memberikan tempat tinggal gratis bagi keluarga, kata Green pada hari Sabtu. Lebih dari 1.400 orang telah dibawa ke tempat perlindungan darurat.
Ratusan orang masih hilang, meskipun jumlah pastinya tidak jelas.
Pihak berwenang mulai mengizinkan penduduk kembali ke bagian barat Maui pada Jumat, 11 Agustus 2023, meskipun area kebakaran di Lahaina tetap dijaga. Gubernur menyatakan bahwa area tersebut masih berbahaya karena asap berbahaya yang berasal dari puing-puing yang masih membara.
Biaya untuk membangun kembali Lahaina diperkirakan mencapai $5,5 miliar, menurut Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA), dengan lebih dari 2.200 bangunan rusak atau hancur dan lebih dari 2.100 acre (850 hektar) lahan terbakar.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait