Setelah itu, serangga dibekukan, dicuci, diproses secara termal, minyaknya diekstraksi dan digiling menjadi bubuk. Makanan apa pun yang mengandung aditif baru ini harus diberi label yang "sesuai". Selain jangkrik, Komisi Eropa awal bulan ini juga menyetujui larva Alphitobius diaperinus, yang dikenal sebagai ulat bambu kecil, untuk konsumsi manusia.
Meski sudah jadi bagian dari masakan tradisional di beberapa negara Asia, penggunaan serangga sebagai makanan manusia masih tergolong baru di Eropa. Para pendukung bersikeras serangga dapat menjadi sumber utama protein hewani sekaligus mengurangi jejak karbon manusia. Peternakan serangga diyakini jauh lebih ramah lingkungan daripada peternakan tradisional. Serangga juga disebut-sebut sebagai alternatif daging yang lebih terjangkau.
https://international.sindonews.com/read/1003565/46/jangkrik-resmi-jadi-makanan-warga-uni-eropa-bisa-untuk-pizza-dan-lainnya-1674478894?showpage=all
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait