Ratusan Pelacur Open BO di Davos Lokasi Forum Ekonomi Dunia, Tawarkan Kencan Tarif Rp38 Juta/Malam

Syarifuddin
Liana memasang tarif Rp38 juta per malam untuk kliennya di Davos, Swiss. Foto/thetatva.in/sindonews

DAVOS, iNewsMadiun.id - Ada sisi liar yang mengulik imajinasi dalam gelaran World Economic Forum 16-20 Januari 2023 di Davos, Swiss. Lebih dari 100 pelacur dilaporkan melakukan perjalanan ke Davos untuk open BO di tempat orang-orang kaya dan berkuasa bertemu membahas perekonomian dunia.Setidaknya ada 600 Chief Executive Officer (CEO) dan lebih dari 50 kepala negara atau pemerintahan hadir di Davos.

Gadis-gadis panggilan itu mengenakan biaya hingga USD2.500 (Rp38 juta) per malam untuk para tamu di pertemuan tahunan orang kaya dan berkuasa di resor Alpine yang eksklusif. Seorang pelacur yang menggunakan nama “Liana” mengatakan sering melayani anggota AS dari klub eksklusif elite keuangan dan politik. Kliennya membayar USD750 (Rp11 juta) per jam dengannya atau USD2.500 (Rp38 juta) untuk satu malam. Selama di Davos, kepada Surat Kabar Jerman, Liana mengaku berbusana wanita karier agar bisa berbaur dengan kerumunan orang-orang besar, staf, dan jurnalis.

Manajer agen pendamping di kota Swiss Aargau, sekitar 160 km dari Davos, mengatakan telah membuat 11 pemesanan dan memiliki 25 panggilan lain dari acara tersebut sebelum berlangsung. “Beberapa juga memesan pendamping untuk diri mereka sendiri dan karyawan mereka untuk berpesta di kamar hotel,” ujarnya.

Pelacur Jerman Salome Balthus men-tweet tentang pengalaman menjual tubuhnya dengan harga tertinggi di Davos. “Berkencan di Swiss selama #WWF berarti melihat moncong senjata penjaga keamanan di koridor hotel pada pukul 2 pagi, dan kemudian membagikan cokelat hadiah dari restoran dengan mereka dan bergosip tentang orang kaya… #Davos #WEF,” tulis Balthus.

Pelacur dengan nama samaran Teutonik berhati-hati merahasiakan identitas kliennya yang kaya, dengan mengatakan, "Percayalah, Anda tidak ingin terlibat dalam proses pengadilan dengan mereka." Balthus mengatakan hanya perwakilan bisnis di Davos yang menggunakan jasanya, bukan politisi yang "tidak punya waktu maupun keinginan". “Anda harus memilih antara ‘narkoba’: seks atau kekuatan politik,” jelasnya. “Yang terakhir lebih kuat, tidak menyisakan ruang untuk kepentingan lain dan memakan orang sepenuhnya.”

https://international.sindonews.com/read/1000791/41/pelacur-bertarif-rp38-juta-semalam-banjiri-davos-hibur-tamu-forum-ekonomi-dunia-1674169297?showpage=all
 

Editor : Arif Handono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network