Selama bertahun-tahun bekerja dengan ISIS dan lainnya untuk mengobarkan "jihad kekerasan", Fluke-Ekren mendiskusikan rencana serangan teroris di Barat dan melatih perempuan lain tentang cara menggunakan senapan serbu AK-47, granat, dan sabuk bom bunuh diri.
Wanita berusia 42 tahun ini, yang dibesarkan di sebuah peternakan di Overbrook, Kansas, dijatuhi hukuman maksimum setelah mengaku bersalah atas tuduhan yang terkait dengan "kejahatan terorisme" yang dilakukannya.
Selama sidang vonis, pengadilan mendengar laporan mengerikan dari anak-anaknya sendiri, yang menggambarkannya sebagai "monster" yang menyiksa mereka untuk kesenangan seksual. Jaksa Raj Parekh menyebut Fluke-Ekren sebagai "Permaisuri ISIS" yang mencuci otak gadis-gadis muda dan melatih mereka untuk membunuh.
“Dia menjadi visioner yang menyesatkan untuk ISIS,” katanya kepada hakim pengadilan bahwa dia memiliki misi untuk menciptakan batalion yang semuanya perempuan, seperti dikutip The Mirror, Kamis (3/11/2022). "Dia tertarik pada kematian dan kehancuran," kata jaksa.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait