Manusia Bisa Membuat Barang di Planet Mars, Tanah dari Planet Merah Bisa Digunakan Bahan 3D Printing
Jika kru penjelajah Mars lupa sesuatu, kata Bandyopadhyay, kru tidak bisa kembali untuk mengambilnya ke bumi. Selain mengatasi masalah logistik, produksi Mars akan mengurangi biaya. Di pesawat ulang-alik, misalnya, setiap kilogram (2,2 pon) muatan yang diangkut ke orbit rendah Bumi menelan biaya NASA 54.000 dolar AS.
Sementara jarak antara Bumi dan Mars adalah 140 juta mil (225 juta km), dan biaya yang dikeluarkan akan lebih tinggi secara eksponensial untuk mendapatkan pasokan ke Planet Merah daripada ke International Space Station (ISS) di orbit rendah Bumi. Pada sebagian besar tes pencetakan 3D, para peneliti mencampurkan jumlah yang berbeda dari regolith Mars yang disimulasikan dengan paduan titanium.
Mereka juga mencoba membuat bahan cetak 3D dari regolith simulasi murni. Mereka memanaskan bahan kering hingga 3.632 derajat Fahrenheit (2.000 derajat Celcius) dan kemudian menuangkan bahan yang telah dilelehkan ke dalam printer 3D untuk membuat bahan menjadi berbagai bentuk dan ukuran.
Para peneliti menguji setiap objek untuk kekuatan dan daya tahan. Tim menemukan campuran yang mengandung 5 persen regolith lebih keras dan lebih kuat daripada paduan titanium saja. Regolith murni retak saat didinginkan setelah dicetak, tetapi tim menyarankan itu dapat digunakan untuk lapisan pelindung radiasi, yang tidak akan terpengaruh oleh retakan.
"Ini membuktikan bahwa [pencetakan 3D dengan regolith] adalah mungkin, dan mungkin kita harus berpikir ke arah ini karena tidak hanya membuat bagian plastik, yang lemah, tetapi bagian komposit logam-keramik, yang kuat dan dapat digunakan untuk segala jenis bagian struktural," kata Bandyopadhyay dalam pernyataannya.iNewsMadiiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait