Manusia Bisa Membuat Barang di Planet Mars, Tanah dari Planet Merah Bisa Digunakan Bahan 3D Printing

Dini Listiyani, iNews.id
Tanah Mars Bisa Digunakan sebagai Material 3D-printing (Foto:Tangkapan layar iNews.id/ NASA)

JAKARTA, iNewsMadiun.id - Penjelajahan planet Mars menunjukkan perkembangan signifikan. Tanah yang diambil dari Planet Merah ternyata bisa berfungsi sebagai material 3D-printing. Hal itu terungkap dari serangkaian tes yang dilakukan oleh profesor Fakultas Teknik Mesin dan Material Universitas Negeri Washington Amit Bandyopadhyay.

Tim peneliti menggunakan regoliyh Mars yang dihancurkan untuk menunjukkan kemampuannya sebagai bahan cetak 3D. Hasilnya mungkin sangat penting untuk misi kru penjelajahan Mars pada masa depan, sebagaimana dikutip Space. 

"Di luar angkasa, pencetakan 3D adalah sesuatu yang harus terjadi jika kita ingin memikirkan misi berawak, karena kita benar-benar tidak dapat membawa semuanya dari sini," ungkap Bandyopadhyay.

Jika kru penjelajah Mars lupa sesuatu, kata Bandyopadhyay, kru tidak bisa kembali untuk mengambilnya ke bumi. Selain mengatasi masalah logistik, produksi Mars akan mengurangi biaya. Di pesawat ulang-alik, misalnya, setiap kilogram (2,2 pon) muatan yang diangkut ke orbit rendah Bumi menelan biaya NASA 54.000 dolar AS.

Sementara jarak antara Bumi dan Mars adalah 140 juta mil (225 juta km), dan biaya yang dikeluarkan akan lebih tinggi secara eksponensial untuk mendapatkan pasokan ke Planet Merah daripada ke International Space Station (ISS) di orbit rendah Bumi. Pada sebagian besar tes pencetakan 3D, para peneliti mencampurkan jumlah yang berbeda dari regolith Mars yang disimulasikan dengan paduan titanium.

Mereka juga mencoba membuat bahan cetak 3D dari regolith simulasi murni. Mereka memanaskan bahan kering hingga 3.632 derajat Fahrenheit (2.000 derajat Celcius) dan kemudian menuangkan bahan yang telah dilelehkan ke dalam printer 3D untuk membuat bahan menjadi berbagai bentuk dan ukuran.

Para peneliti menguji setiap objek untuk kekuatan dan daya tahan. Tim menemukan campuran yang mengandung 5 persen regolith lebih keras dan lebih kuat daripada paduan titanium saja. Regolith murni retak saat didinginkan setelah dicetak, tetapi tim menyarankan itu dapat digunakan untuk lapisan pelindung radiasi, yang tidak akan terpengaruh oleh retakan.

"Ini membuktikan bahwa [pencetakan 3D dengan regolith] adalah mungkin, dan mungkin kita harus berpikir ke arah ini karena tidak hanya membuat bagian plastik, yang lemah, tetapi bagian komposit logam-keramik, yang kuat dan dapat digunakan untuk segala jenis bagian struktural," kata Bandyopadhyay dalam pernyataannya.iNewsMadiiun
 

Editor : Arif Handono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network