Menurut Ustadz Ahmad Mundzir, pengajar di Pesantren Raudhatul Quran An-Nasimiyyah Semarang, nasab Nabi merupakan nasab mulia apabila dibarengi dengan mengikuti aturan-aturan Nabi. Setiap orang juga mempunyai kesempatan sama untuk bisa dianggap menjadi ahlu bait Nabi dengan cara mengikuti jejak perilaku beliau.
Dzurriyah Nabi secara garis nasab bisa saja tidak dianggap sebagai dzurriyyah apabila tidak mengikuti jejak perilaku Rasulullah. Sedangkan Dzurriyah Nabi yang mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan mengikuti prilaku Beliau maka ia memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan terhormat. Wallahu A'lam
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait