JAKARTA, iNewsMadiun.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai, motif pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tidak penting diperlihatkan dalam rekonstruksi.
Hal tersebut diungkap Mahfud untuk menjawab pertanyaan publik soal adegan dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi yang tidak diperagakan saat rekonstruksi pembunuhan.
"Soal motifnya apakah pelecehan atau perselingkuhan atau apa atau apa, itu tak penting. Karena hukum mengatakan kamu membunuh dan merencanakan. Ini buktinya ini rekonstruksinya," kata Mahfud dalam siaran daring, Rabu (31/8/2022).
Mahfud menegaskan, rekonstruksi pembunuhan Brigadir J sudah benar secara hukum. "Kalau menurut saya, secara hukum (rekonstruksi) itu benar," katanya.
Proses rekonstruksi yang dilakukan, kata Mahfud, hanya membuktikan bagaimana seseorang melakukan pembunuhan. Bukan untuk mendalami motif.
Mahfud berharap, publik tidak pesimis dengan hasil rekonstruksi. Karena perihal motif pembunuhan Brigadir J akan terungkap dengan sendirinya di persidangan nanti.
"Kalau motif bisa dirangkai dari keterangan, dan itu tidak penting. Karena bukti pembunuhannya itu sudah diakui dan sudah di rekonstruksi," katanya.
"Sehingga menurut saya masyarakat tidak perlu pesimis dulu, tapi kita kawal agar ini berjalan dengan baik," pungkasnya.
iNewsMadiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait