Dalam hati saya: "Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim? Karena itu saya mendesaknya lagi: "Kenapa?" Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Di rumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak. "Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram".
Mendengar ucapan itu, Sa'id si tukang sol sepatu menangis, lalu pulang ke rumahnya dan menceritakan kejadian itu kepada istrinya. Istrinya pun ikut menangis. Akhirnya mereka memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu. "Ini makanan untukmu." Uang untuk bekal Haji 350 Dirham pun saya berikan kepada mereka. "Pakailah uang ini untukmu sekeluarga. Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi. Mendengar cerita tersebut, Abdullah bin Mubarak tak kuasa menahan air mata. "Kalau begitu engkau memang patut mendapatkannya." Demikian kisah hamba Allah yang menyedekahkan uang hajinya untuk fakir miskin di sekitarnya. Sebagai gantinya, Allah memerintahkan Malaikat untuk menggantikan ibadah hajinya dan mengangkat amalan seluruh jamaah yang ikut berhaji.
Editor : Arif Handono