get app
inews
Aa Text
Read Next : Maudy Ayunda Cantik Bak Putri Keraton, Melly Goeslaw: Cantiknya

Gara-gara Disuruh Menghafal Nama Kecamatan, Maudy Ayunda Dipindah Sekolah Internasional

Senin, 30 Mei 2022 | 07:04 WIB
header img
Maudy Ayunda bersama ayah-ibu dan adiknya. Foto/Instagram Maudy Ayunda

JAKARTA, iNewsMadiun.id - Kalau ayah atau ibu ingin anaknya sepintar Maudy Ayunda, boleh simak kisah ini. Cerita yang dibagikan ibunda Maudy Ayunda , Mauren Jasmedi, di Instagram tentang pendidikan sang putri tahun lalu kembali viral di media sosial, khususnya Twitter, belum lama ini. Dalam unggahan itu, Mauren berkisah bahwa awalnya dia tak berniat memasukkan Maudy ke sekolah internasional.

Hanya, karena kecewa dengan pembelajaran di sekolah lama sang anak yang berbasis kurikulum nasional, Mauren pun memutuskan memindahkan putrinya itu saat masih duduk di bangku kelas 2 SD. "Haruskah sekolah di Sekolah International?? Kemaren sempat di bahas di sosmed, bahkan byk yg mencoba mhitung2 uang sekolah anak saya," tulis Mauren soal pengalaman menjadi ibu muda yang harus menyekolahkan anak kala itu, dikutip dari akun Instagramnya, Minggu (29/5/2022).

Menurut Mauren, dirinya sempat kecewa terhadap materi pembelajaran yang diberikan sekolah lama Maudy karena terlalu banyak menghafal, bahkan nama-nama kecamatan di Jakarta pun harus dihafal. Itu sebabnya, ia lantas memindahkan Maudy ke sekolah internasional. "Saat Anak sy TK & sampai kelas 2 SD, mrk bersekolah di sekolah berkurikulum nasional," kata Mauren.

"Awalnya, sama sekali tdk terpikir pindahkan anak dari sekolah tsb. Sampai suatu saat, ketika sy menemani anak2 belajar. Sy kecewa atas materi pembelajaran kala itu, dimn murid diminta menghapal nama2 kecamatan di Jkt, & materi2 hapalan lain yg sy anggap krng tepat," tambahnya.

Saat sedang mencari sekolah baru buat Maudy pun Mauren tidak bertanya pada guru atau kepala sekolah, melainkan mengamati langsung pergaulan siswa-siswi di institusi pendidikan yang didatanginya itu untuk mendapat gambaran soal pergaulan anak didik di sana. "Saat mcari2 SD kala itu, sy tdk masuk ke ruang kantor, tp sy coba duduk di kantin, mdengar murid2 berceloteh, mengintip proses bljr di bbrapa kelas & itu sy lakukan setiap hari dibbrapa SD," ujarnya.

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut