"Bagi kami tidak dapat menyelesaikan masalah itu adalah sesuatu yang menyedihkan," katanya kepada wartawan BBC Jon Sopel.
Mantan kandidat Presiden Hillary Clinton juga bereaksi terhadap penembakan itu.
"Kita menjadi bangsa yang menjerit-jerit,” cuitnya.
Dia pun menyerukan kontrol senjata. "Kami hanya membutuhkan legislator yang bersedia menghentikan momok kekerasan senjata di Amerika yang membunuh anak-anak kami,” lanjutnya.
Diketahui, jumlah korban penembakan brutal di sebuah sekolah dasar (SD) di South Texas, Amerika Serikat bertambah menjadi 18 anak dan tiga dewasa. Sehingga total menjadi 21 orang yang tewas. Tersangka penembak, yang merupakan seorang remaja putra, juga tewas dalam kejadian itu.
Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan tersangka pelaku diketahui bernama Salvador Ramos yang berusia 18 tahun.
Abbott sebelumnya saat konferensi pers beberapa jam pascapenembakan menyebutkan ada 14 anak dan satu guru yang tewas dalam penembakan massal itu.
Editor : Arif Handono