get app
inews
Aa Text
Read Next : Danrem 081/DSJ Hadiahi Anak Buah Umrah, apa sebabnya?

Cari Makan Sahur Kena Klitih, Siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogya Tewas Kena Hantaman Gir

Senin, 04 April 2022 | 21:06 WIB
header img
Polisi melakukan olah TKP tempat kejadian klitih yang merenggut nyawa seorang siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta

YOGYA, iNewsMadiun.id -  Aksi klitih di Yogyakarta semakin meresahkan. Polisi seperti tak berdaya menghadapi gangguan keamanan itu. Yang terbaru, DAA, korban aksi klitih hingga tewas di Jalan Gedongkuning Minggu (4/3/2022) dini hari merupakan pelajar SMA Muhammadiyah 2 Kota Yogyakarta. Ia bersama temannya hendak mencari makan sahur.

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Slamet Purwo membenarkan jika DAA merupakan salah satu siswanya. Dia adalah siswa kelas XI IPS 3 yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah. "Saya kaget dengan kejadian yang menimpa anak didik saya tersebut. Korban adalah anak yang  pendiam," tutur Slamet ketika ditemui di kantornya, Senin (4/3/2022).

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Slamet Purwo

Korban meninggal saat dirawat di RSPAU Hardjolukito pukul 09.30 WIB. Pihak sekolah mengantarkan jenazah ke rumah duka di Kebumen. Namun karena mereka tidak bisa melaju bersama mobil ambulans hingga akhirnya bertemu dengan orang tua korban. Ayah korban merupakan anggota DPRD Kebumen. Orang tuanya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian perihal kejadian tersebut.

Kasus tersebut ditangani oleh Polda DIY meskipun lokasi merupakan lintas polsek. "Mudah-mudahan tidak terulang lagi," ujarnya. Malam saat kejadian, korban bersama dua rekannya yang masih satus sekolah hendak mencari makan sahur. Mereka bukan warga DIY dan indekos di belakang Taman Makam Pahlawan Kusumanegara. Mereka pergi bertiga menggunakan dua sepeda motor di mana DAA (17) berboncengan dengan DP. Satu teman lainnya menggunakan satu sepeda motor lain.

 "Mereka pergi untuk makan sahur. Tapi di mana saya tidak tahu," kata Slamet. Rencananya siswanya akan kembali ke kampungnya. Sebab pada awal puasa, pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh, karena digunakan untuk ujian kelas 12 dan gurunya juga menjadi pengawas. “Mereka itu dibuntuti sepeda lain, dan berusaha kabur menyelamatkan diri,” katanya.  

Ketika tiba Jalan Gedongkuning, korban mendapat sabetan benda tajam semacam gir dan mengenai kepala. DAA yang membonceng terkena sabetan dan oleh DP langsung dibawa ke Rumah Sakit Hardjolukito.  “DP kemudian berkomunikasi dengan orangtua korban dan orangtua korban menghubungi pihak sekolah. Saat itu juga pihak sekolah langsung meluncur ke rumah sakit untuk melakukan pendampingan," katanya.

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut