KIEV - Beberapa tentara Rusia yang ditangkap oleh pasukan Ukraina mengatakan mereka akan ditembak mati jika mereka dikirim pulang, di mana mereka akan dianggap gagal dalam tugas.
Para tentara Moskow yang ditangkap telah memohon untuk tidak dikirim pulang. Mereka takut akan dieksekusi regu tembak di negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut.
Salah seorang tentara, berbicara pada konferensi pers di Kiev, mengatakan bahwa dia telah diberitahu oleh orang tuanya bahwa pemakaman telah disiapkan untuknya.
Prajurit yang identitasnya tak dipublikasikan, yang ditugaskan di Divisi Senapan Motor ke-2 Rusia, mengatakan: "Di Rusia, kami sudah dianggap mati. Saya diberi kesempatan untuk menelepon orang tua saya dan mereka memberi tahu saya bahwa pemakaman untuk saya telah diatur."
"Jika kami dipertukarkan, maka kami akan ditembak oleh orang-orang kami sendiri," ujarnya.
Ukraina telah menggunakan tentara yang ditangkap sebagai bagian dari kampanyenya untuk merusak moral tentara Rusia.
Langkah itu juga dirancang untuk menunjukkan kepada Rusia bahwa militer mereka telah membom kota-kota yang penghuninya berbahasa Rusia dan membunuh warga sipil sejak Putin meluncurkan invasi pada 24 Februari.
Kremlin telah menolak narasi perang untuk apa yang dilakukannya di Ukraina. Mereka menyebutnya "operasi militer khusus" untuk menyelamatkan separatis pro-Rusia di Ukraina dari neo-Nazi.
Kremlin juga mengancam akan menghukum siapa pun yang mengkritik perang tersebut hingga 15 tahun penjara. iNews Madiun
Editor : Arif Handono