MANDAILING NATAL, iNewsMadiun.id - Mana KOKAM? Mana Tapak Suci?. Dua ormas yang berkaitan pengamanan di PP MUhammadiyah harus turun tangan. Ada dua gedung sekolah Muhamamdiyah diobrak-abrik oleh orang tidak kenal (OTK) di Kelurahan Kotanopan, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara (Sumut). Selain isi, beberapa jendela gedung Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah 6 dan Madrasah Tsanawiyah Muhamamdiyah 10 Kotanopan, dipecahkan.
"Benar kejadian itu terjadi, namun perihal yang serupa ini sudah beberapa kali terjadi bahkan tahun lalu kejadian yang sama pernah terjadi di sekolah kita Muhammadiyah di Kecamatan Batahan Madina dan kejadian di Kotanopan ini sudah kesekian kalinya,” kata Ketua PDPM Madina, Ahmad Jumadi kepada MNC Portal Indonesia, Kamis malam (17/02/2022).
Belum diketahui siapa pelakunya, namun pihak pemuda Muhammadiyah Madina berharap kepolisian dari Polres Madina atau Polsek setempat segera mengejar siapa pelaku dan dalangnya. “Kejadian ini sudah lebih dari 5 kali diobrak-abrik dan kaca sekolah tersebut dipecahkan oleh orang tak bertanggungjawab tersebut, jadi untuk ini kami minta sangat kepada pihak Polres Madina atau melalui Kapolsek Kotanopan agar menangkap siapa pelakunya, siapa pun dia ini sudah menyangkut harkat dan martabat lembaga pendidikan Muhammadiyah.” tegasnya. Menurut Jumadi, jika kejadian ini tidak ada tindakan yang lebih serius maka hal yang serupa dia khawatirkan akan terjadi lagi karena kata dia, perilaku seperti pengerusakan gedung sekolah sudah tidak manusiawi, “Inikan tempat menimba ilmu, bukan tempat maksiat apalagi kita ini tinggal di tengah-tengah mayoritas Islam, kenapa ini terjadi kami sangat kecewa atas perlakuan ini kami harap pihak yang berwajib bijaksana menangani masalah yang tidak baik ini,” ujarnya.
Polsek Kotanopan, Iptu Budi membenarkan perusakan 2 sekolah Muhammadiyah itu benar-benar terjadi. “Benar, ada sekolah Muhamamdiyah di Kelurahan Kotanopan yang diduga telah dirusak oleh orang tidak dikenal. Saya melihat kondisi di-TKP bersama Muspika dan kepala sekolah menindaklanjuti informasi itu,” katanya. Budi menerangkan, pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan. Dari pengakuan kepala sekolah, sekolah tersebut sudah beberapa kali dirusak oleh OTK. “Kepala sekolahnya bilang sudah beberapa kali kejadian seperti ini, namun sebelumnya mereka belum pernah melapor. Tapi, ini sedang kita tangani,” timpalnya. iNews Madiun
Editor : Arif Handono