Tidak hanya itu sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang dijual ke pabrik tahu untuk dijadikan bahan bakar. Namun membakar plastik akan melepas gas beracun seperti dioxin, yang dapat menyebabkan kangker, cacat janin, gangguan paru-paru, bahkan kematin.
"Bapak Jokowi, saya sudah melihat dan merasakan serta meneliti bahwa air sungai kami, baik di Sungai Berantas, Sungai Porong, Sungai Surabaya dan Sungai Marmoyo mengandung mikroplastik. Saya juga melihat bagaimana industri membuang limbah berwarna putih, hitam pekat mempengaruhi air warna sungai," katanya.
"Padahal air sungai digunakan untuk bahan baku PDAM," tutur gadis yang pernah melakukan aksi protes di Negara Jerman itu.
Karena itu, menurut Nina, pemerintah seharusnya ikut mengedukasi dan mengehentikan sumber-sumber pencemaran. Aktivis cilik itu juga meminta kepada Jokowi supaya membuat peraturan pencegahan masuknya sampah impor dan peraturan pembakaran sampah.
"Saya mohon Pak Jokowi agar mengawasi industri-industri nakal yang membuang limbah kotornya di sungai. Saya ingin Pak Jokwi tidak hanya mementingkan pembangunan, tapi juga lingkungan," katanya. iNews Madiun
Editor : Arif Handono