MALANG, iNewsMadiun.id - Gabungan TNI, Polri, Pemkot Malang dan BPBD Kota Malang melakukan razia protokol kesehatan. Ratusan pengunjung Kayutangan Heritage di Malang panik dan berlari menyelamatkan diri saat tim gabungan itu.
Beberapa di antara mereka berhasil kabur. Namun, tak sedikit pula yang tertangkap basah tidak mengenakan masker dan diberikan sanksi tindak pidana ringan (tipiring).
Beberapa dari mereka beralasan maskernya terjatuh, hingga ada yang tertinggal di jok sepeda motor yang tengah terparkir. Adu argumen pun sempat mewarnai penertiban ini, tapi banyak dari pelanggar yang pasrah dikenakan denda.
Selain itu mereka juga dicek sertifikat vaksinnya. Petugas mengecek keikutsertaan vaksin melalui bukti sertifikat dari handphone maupun aplikasi PeduliLindungi masing-masing.
Hasilnya, hampir seluruh warga yang diperiksa telah tervaksin minimal satu dosis. Bagi mereka yang belum tervaksin lengkap, petugas memberikan imbauan untuk segera vaksin dosis kedua.
Di kawasan Kayutangan pula beberapa orang dites swab antigen acak. Total ada tiga orang yang dites terdiri atas dua prempuan dan satu laki-laki. Mayoritas mereka melanggar prokes lantaran tak menggunakan masker dengan benar.
Selain Kayutangan Heritage, petugas juga menyasar sepanjang Jalan Jaksa Agung Suprapto hingga Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing. Di setiap jalan dan kerumunan yang ditemukan petugas berhenti untuk mengingatkan warga agar tetap memakai masker.
Operasi petugas kemudian bergerak ke titik kedua di Jalan Borobudur hingga Jalan Soekarno Hatta. Di sini merupakan sentra-sentra kuliner yang kerap dijadikan ajang nongkrong jadi sasarannya. Benar saja, tak kurang 20 orang warga tertangkap basah tak menggunakan masker saat membeli makanan minuman.
Mereka yang melanggar didata, kemudian dilakukan dites Covid-19 dengan swab antigen. Sementara yang tidak membawa identitas diri KTP atau lainnya, petugas memberikan hukuman tambahan berupa tindakan fisik push-up di tempat.
Total ada 14 orang yang dites swab antigen, yang mayoritas merupakan pelanggar protokol kesehatan tak bermasker. Namun dari pantauan di lapangan, sebenarnya ada hampir 30-40 orang yang tak bermasker. Tetapi beberapa titik memang petugas tak berhenti dan hanya memberikan peringatan saja.
Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan mengungkapkan, operasi penegakan protokol kesehatan kembali digencarkan seiring dengan kenaikan kasus Covid-19 di Kota Malang dalam beberapa hari terakhir. Dimana pada operasi skala besar kali ini terbagi menjadi dua tim menyisir Kota Malang bagian timur dan barat.
"Kegiatan gabungan dengan nama patroli motor penegakan prokes di masyarakat. Di awali kumpul di balai kota, kita bagi dua tim dua kelompok yang menyasar sasaran pertama arah ke utara. Kemudian yang kedua ke arah barat. Kegiatan ini tadi menemukan yang tidak menggunakan masker, sekaligus kita mengimbau," ucap Supiyan usai operasi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang dr. Husnul Muarif mengungkapkan, ada total 14 sampel tes swab antigen yang dilakukan.
"Yang diambil sampel, yang tidak pakai masker, tidak patuh protokol kesehatan. Ada petugas yang mencari sampel swab itu, yang kita kemudian kita lakukan tes," tuturnya.
Dirinya telah menyiapkan sejumlah alat tes Covid-19, guna menggencarkan penegakan kepada pelanggar protokol kesehatan. "Kuotanya sudah siap. Nanti kita lakukan rutin, tergantung dari Forkopimda," katanya. iNews Madiun
Editor : Arif Handono