Ferdy Sambo mudah merasa terganggu manakala kehormatannya terusik. "Jadi, ada mudah self esteemnya, harga dirinya terganggu apabila dia kehormatannya itu terganggu seperti itu. Kemudian dapat menjadi orang yang dikuasai emosi, tidak terkontrol, tidak berpikir panjang terhadap tindakan yang dilakukan," katanya.
Jaksa kemudian bertanya soal pengalaman Sambo di dunia hukum, kenapa masih mudah tersulut emosi. Padahal, dia sehari-harinya berhubungan, dalam tanda kutip dengan penjahat. Reni memaparkan, Ferdy Sambo dalam kondisi normal ada upaya rasional untuk mengendalikan diri. "Tetapi dalam situasi memang ada hal yang menggangu kondisi emosinya dan self esteemnya itu yang kemudian bisa menjadi orang yang sangat dikuasi emosinya," ujarnya.
"Ada kebutuhan tinggi dukungan dari orang lain terutama ambil keputusan besar? Apakah ini juga bisa internal dalam dirinya bisa terefleksikan dari bekerja sama dari orang yang dia percayai?" tanya Jaksa. "Betul pak. Bisa seperti itu," papar Reni. "Artinya dia butuh masukan orang-orang sekitar untuk ambil keputusan besar?" tanya Jaksa lagi. "Iya bisa seperti itu," kata Reni lagi.
Sumber https://www.inews.id/news/nasional/ahli-psikologi-forensik-sebut-ferdy-sambo-cerdas-tapi-kurang-percaya-diri?utm_source=inews-network_widget&utm_medium=internal_networks.
Editor : Arif Handono