Sementara itu, diambil dari laman LPSE Kabupaten Madiun, diketahui bahwa pembuatan Aplikasi Zero Risk (ZR) RKT BPBD Kab. Madiun (Pelapor), dikerjakan oleh PT Razen Tekonologi Indonesia melalui tender yang di menangkan pada November tahun 2020 lalu, dengan nilai kontrak Rp349.591.000. Pada laman LPSE tersebut nama pekerjaan yang tertera adalah "Pembuatan Sistem Penanggulangan Bencana Terintegrasi" dengan nilai pagu paket Rp359.315.000 dengan sumber anggaran APBD tahun 2020.
Saat dikonfimasi melalui pesan WhatsApp, Humas PT Razen Teknologi Indonesia, Rafif Adziabi membenarkam bahwa aplikasi tersebut dikerjakan oleh pihaknya dengan nilai kontrak yang sesuai di laman LPSE tersebut. Pihaknya menyatakan bahwa aplikasi Zero Risk berubah nama karena di update menjadi MIB atau Mitigasi Bencana.
"Aplikasi Zero Risk di update. Berubah nama, dikembangkan lagi jadi MIB. 2020 kalau zero risk pak. Mungkin 2-3 minggu kalau lolos verifikasi ini MIB namanya," jelasnya.
Pria yang namanya sudah cukup terkenal di Kabupaten Madiun itu kemudian menjelaskan panjang lebar alasan perubahan nama aplikasi. "Di takedown di upload hasil update nya secara manual. Tidak berkenan menggunakan nama zero risk. 0 risiko. Katanya mendahului yang Kuasa," jelasnya panjang lebar.
Pihaknya kembali menegaskan bahwa aplikasi yang dibuat dengan nilai kontrak sekitar 349 juta rupiah itu telah ada di playstore. Menurutnya saat ini sedang ditake down dan update, source nya di kembangkan dan disesuaikan. Bukan hanya itu juga dilakukan Penambahan fitur dan spesifikasi androidnya di tingkatkan.
Editor : Arif Handono