get app
inews
Aa Read Next : Siapa Personel BLACKPINK Paling Tomboi? Penggemar: Lisa Jawabannya

Rabu Wekasan Jatuh 21 September 2022, Asal Usul serta Hukum Meyakininya

Selasa, 20 September 2022 | 13:58 WIB
header img
Rebo Wekasan atau Rabu terakhir di Bulan Safar dalam pandangan Islam. (Foto: Freepik)

Anjuran serupa juga terdapat pada kitab: ”Al-Jawahir Al-Khams” karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar (w. th 970 H), Hasyiyah As-Sittin, dan sebagainya. Dalam kitab-kitab tersebut disebutkan bahwa salah seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam kasyaf (kedudukan tinggi dan sulit dimengerti orang lain) mengatakan bahwa dalam setiap tahun pada Rabu terakhir Bulan Shafar, Allah Swt menurunkan 320.000 (tiga ratus dua puluh ribu) macam bala’ dalam satu malam. 

Bermuhasabah sesungguhnya tidak memiliki waktu tertentu. Tidak harus dilakukan pada bulan Safar atau Rabu terakhir di dalamnya. Sesungguhnya tidak ada istilah “hari sial” dalam pandangan syari’at. Semua hari adalah sama.  Muslim juga tidak boleh berperasangka buruk (tasya’um) pada hari tertentu. Kaum Jahiliyyah dahulu memiliki mitos bahwa bulan Shafar adalah hari buruk dan sial. 

Firman Allah SWT مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا} Artinya: Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS. Al-Hadid: 22) Rasulullah Saw juga telah meluruskan mitos tersebut. Nabi SAW bersabda: Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya sial dari bulan Shafar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati, rohnya menjadi burung yang terbang. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Editor : Arif Handono

Follow Berita iNews Madiun di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut