Haris Mahtul mengatakan mendapatkan telepon pasca pengembalian uang suap tersebut. Orang itu memintanya menghapus berita dan tidak menindaklanjuti berita dugaan penimbunan solar tersebut.
Jurnalis lainnya juga diintimidasi, usai menghubungi Kapolres Lombok Barat AKBP Wirasto Adi Nugroho untuk mengkonfirmasi dugaan penimbunan BBM itu.
"Rekan kami ditanya terkait konfirmasi Kapolres Lombok Barat. Saya diminta tidak menulis berita itu," kata Haris.
Haris mengaku ditemui sejumlah orang dengan permintaan yang sama, menghapus dan menghentikan pemberitaan tersebut. Tidak hanya Haris, media lokal di Lombok Tegah juga mendapat intimidasi serupa agar tidak membuat berita dugaan penimbunan solar tersebut.
Koordinator LBH Mataram, Badarudin mengaku siap mendampingi jurnalis yang mengalami intimidasi dan tindakan upaya suap oleh oknum LSM yang menginginkan penghapusan berita.
"Kita akan dampingi dan mengurus pengembalian uang suap yang telah ditolak oleh jurnalis Haris Mahtul, selain itu bagi jurnalis yang mendapatkan intimidasi karena pemberitaan, LBH Mataram membuka ruang pengaduan sejak hari ini, " kata Badar.
iNewsMadiun
Editor : Arif Handono