JAKARTA, iNewsMadiun.id - Kejuaraan Dunia Bulutangkis atau World Championship BWF sudah memasuki tahun ke-45. Terjadi beberapa perubahan di gelaran bergengsi bulu tangkis dunia pada tahun 2022 ini. Beberapa di antaranya dari jumlah pemain, format kompetisi, hingga rentang waktu penyelenggaraan.
Namun ada satu hal yang tidak berubah sedari awal turnamen ini diselenggarakan, yakni soal hadiah. Sejak awal tahun 1977, BWF tidak pernah memberikan hadiah berupa uang tunai kepada para juaranya.
Ya, peraturan ini sempat beberapa kali mendapatkan kritik baik dari pemain, ofisial, termasuk negara-negara yang tidak langganan juara sekalipun. Mereka menilai tidak etis rasanya bila sang juara yang telah berjuang habis-habisan tak mendapatkan hadiah uang.
Salah satu kritik yang paling populer datang dari legenda tunggal putra Malaysia Rashid Sidek pada 2020 lalu. Menurutnya, hadiah berupa uang tunai merupakan hak bagi setiap juara yang sebenarnya mampu dibayarkan oleh BWF.
Sebab dari data yang dipaparkan Rashid, BWF sebenarnya bisa menghasilkan pendapatan sebesar 25,1 juta dolar (AS) atau sekira Rp357 miliar sepanjang kalender BWF. Jumlah ini tentu bisa disisihkan untuk para juara.
Namun tak lama dari kiritik itu, Sekretaris Jenderal Bulutangkis Dunia (BWF) Thomas Lund buka suara. Menurutnya, memang tidak ada hadiah uang tunai, namun dia menjamin setiap pendapatan dari kejuaraan pasti akan kembali ke para pemain.
Editor : Arif Handono