INGGRIS, iNewsMadiun.id - Seorang ahli bedah telah berhasil memisahkan otak dan tubuh dua kembar siam dalam operasi maraton 27 jam.
Bernardo dan Arthur Lima, dari Brasil, kembar siam dengan kepala menempel menjalani beberapa operasi di Rio de Janeiro sebelum melakukan perjalanan ke London untuk operasi yang mengubah hidup mereka.Uniknya, opersi mereka dilakukan secara virtual menggunakan headset VR.
Para ahli bedah di London dan Rio de Janeiro bekerja sama menggunakan headset VR sehingga mereka bisa "berada di ruangan yang sama satu sama lain" meskipun terpisah 6.000 mil.
Baca juga: Bayi Kembar Siam, Ayesta dan Aleeya Butuh Bantuan untuk Operasi Pemisahan
Ahli bedah telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mempersiapkan operasi menggunakan realitas virtual berdasarkan pemindaian CT dan MRI Bernardo dan Arthur. Ahli bedah anak Noor ul Owase Jeelani menggambarkan hal ini sebagai ‘barang zaman ruang angkasa.’
Baca juga: Operasi Pemisahan Kembar Siam Sukses, Annaya dan Innaya Diperbolehkan Pulang
Ahli bedah saraf Inggris di Great Ormond Street Hospital ini berhasil memisahkan kedua anak kembar itu yang memiliki otak menyatu melakukan operasi yang terakumulasi selama 27 jam.
"Luar biasa, sangat bagus untuk melihat anatomi dan melakukan operasi sebelum Anda benar-benar menempatkan anak-anak pada risiko apa pun,” terang Dr Jeelani.
"Anda dapat membayangkan betapa meyakinkannya hal itu bagi para ahli bedah. Dalam beberapa hal, operasi ini dianggap sebagai yang tersulit di zaman kita, dan melakukannya dalam realitas virtual benar-benar merupakan pekerjaan manusia di Mars,” lanjutnya.
Dr Jeelani memimpin prosedur tersebut bersama Dr Gabriel Mufarrej, kepala bedah anak di Instituto Estadual do Cerebro Paulo Niemeyer di Brasil.Operasi itu dilaporkan rumit karena jaringan parut dari operasi sebelumnya, tetapi putaran perawatan rumah sakit terbaru terbukti berhasil.
MyLondon melaporkan Dr Jeelani mengatakan dia "benar-benar lelah " setelah operasi, di mana dia hanya mengambil empat kali istirahat selama 15 menit untuk makan dan minum
"Ada banyak air mata dan pelukan. Sungguh luar biasa bisa membantu mereka dalam perjalanan ini,” terangnya.
Menurut badan amal Gemini Untwined yang mendanai operasi tersebut, operasi itu menggunakan bantuan 100 anggota staf medis, salah satu prosedur medis paling kompleks yang pernah diselesaikan.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono