JAKARTA,iNewsMadiun.id - Komisioner Komnas HAM RI Choirul Anam mengaku sedang menunggu hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Hal itu menanggapi hasil autopsi ulang yang dilakukan oleh dokter perwakilan keluarga di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, yang mengungkapkan fakta mengejutkan.
"Kami menunggu hasil autopsi kedua pasca eskumasi. Kami percaya kalau dari penjelasan ketua tim yang melakukan autopsi, dilakukan oleh berbagai profesor dari berbagai universitas, kami akan tunggu itu saja," kata Anam kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022).
Oleh karena itu, Anam enggan berspekulasi terkait hasil autopsi ulang Brigadir J, karena sebaiknya menunggu keterangan dari ahli forensik.
"Ada baiknya memang soal-soal terkait forensik terutama kedokteran forensik ditanyakan kepada ahlinya, pada berbagai dokter di berbagai universitas atau rumah sakit di Indonesia,"pungkasnya.
Sebelumnya, hasil autopsi ulang Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat, yang dilakukan oleh dokter perwakilan keluarga di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, mengungkap beberapa kejanggalan. Salah satu hasil autopsi ditemukan bahwa otak Brigadir J berpindah ke perut dan kepala Brigadir J retak enam bagian.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak dalam autopsi yang kedua, setelah jenazahnya digali menempatkan dua orang tenaga kesehatan. Pertama satu dokter Martina Aritonang dan satu lagi magister kesehatan Herlina Lubis untuk mewakili keluarga dan atau penasehat hukum.
Meski kedua tenaga medis bertugas atas permintaan dari pihak keluarga atau surat surat tugas dari lawyer. Namun, apa yang mereka catat sudah hasil kerjasama dengan dokter forensik.
"Misalnya dibuka kepalanya, pertama tidak ditemukan otaknya. Yang ditemukan retak enam," kata Kamaruddin di kanal Youtube Refly Harun.
iNewsMadiun
Editor : Arif Handono