JAKARTA, iNewsMadiun.id - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut resesi Amerika Serikat (AS) menimbulkan tiga dampak terhadap perekonomian Indonesia.
Dampak pertama adalah membuat tekanan pada sisi permintaan ekspor produk Indonesia baik komoditas maupun produk olahan.
Menurutnya, hal tersebut akan berdampak terhadap konsumen di AS akan mengurangi pembelian barang impor dan cenderung lebih banyak berhemat akibat pelemahan daya beli.
"Hal tersebut akan berdampak pada neraca dagang bisa melemah, sekaligus menurunkan prospek booming harga komoditas yang selama ini telah membantu pemulihan ekonomi Indonesia," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (30/7/2022).
Kemudian, dampak selanjutnya yang ditimbulkan oleh resesi AS adalah transmisi di pasar keuangan perlu dicermati.
Hal itu karena investor akan beralih ke aset yang lebih aman menghindari risiko stagflasi dan resesi di AS.Aset seperti dollar AS akan di incar sebagai safe haven dan ini akan memukul stabilitas kurs rupiah," ucapnya.
Lebih lanjut, dampak yang akan ditimbulkan dengan adanya resesi tersebut akan direspon oleh The Fed dengan kenaikan tingkat suku bunga yang tajam sehingga berdampak pada semakin cepatnya BI menyesuaikan tingkat suku bunga acuan"Cost of fund pelaku usaha dan masyarakat umum dalam melakukan pinjaman akan naik dan hambat ekspansi usaha. Ini bisa menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 dan 2023 kedepan," pungkasnya.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono