BANJARNEGARA, iNewsMadiun.id – Para siswa sekolah dasar (SD) di Dusun Panggung, Desa Duren, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara berangkat sekolah penuh dengan perjuangan. Mereka harus menantang maut menyeberangi Sungai Mondo dengan arus deras untuk bisa sampai ke sekolah.
Hal itu karena ketiadaan jembatan penyeberangan dan kondisi sungai yang kerap banjir membuat siswa terpaksa bolos sekolah.
Ketinggian air saat normal berkisar antara 30 hingga 50 sentimeter, namun saat kondisi hujan debit air bisa naik dengan cepat mencapai ketinggian 3 meter.
Untuk menyeberang, siswa pun terpaksa harus melepas sepatu. Tak jarang rok dan celana seragam siswa pun harus basah karena air sungai.
Usai menyeberang, siswa harus berjalan kaki hingga sejauh 2 kilometer untuk bisa sampai ke sekolah. Saat kondisi Sungai Mondo banjir, para siswa ini hanya bisa pasrah dan terpaksa bolos sekolah.
Sungai dengan lebar 10 meter ini menjadi satu-satunya menuju SDN 3 Lebakwangi, sekolah paling dekat dengan Dusun Punggung. Untuk pindah ke sekolah lain, warga harus memutar jalan kaki lebih dari satu jam perjalanan.
Editor : Arif Handono