Gus Baha dengan bercanda mengatakan, “Tidak kebayang istri kita yang kita ikutkan patungan sapi nanti bersamaan dengan pria lain di akhirat.” Gus Baha juga melemparkan pertanyaan, "Bagaimana kalau besok barengan patungan kita masih dihisab, maka kelamaan kita nunggunya.”
Imam Malik dalam kitabnya itu menuturkan jika kurban secara patungan sebaiknya dengan kerabat, agar besok yang menunggangi dari kalangan terdekat kita.
Akan tetapi, kata Gus Baha, meskipun tidak kerabat sendiri, Allah punya banyak cara besok ketika kita menunggangi kendaraan kurban.
"Ketika kelamaan menunggu hisab kelompok tungganganya, bisa diganti dengan kendaraan yang disediakan Allah,” ujarnya. "Allah maha kaya dan tidak kurang cara tutur beliau." Gus Baha menandaskan, ibadah itu yang ikhlas, tidak usah berpikir bagaimana-bagaimana.
“Soal nasib kurban secara patungan itu urusan Allah, tugas kita hanya ibadah semua ditentukan Allah,” tuturnya.
Editor : Arif Handono