get app
inews
Aa Read Next : Tak Perlu Visa Berwisata ke Eropa dan Asia, Cukup ke Kota Madiun Saja

Berkat Program BBM Dongkrak SDM, Wali Kota Maidi Jadi Pemateri Pelatihan Kepemimpinan Nasional

Minggu, 10 Juli 2022 | 11:09 WIB
header img
Wali Kota Madiun menjadi pemateri dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional di BPSDM Jatim. Foto-naskah: tangkapan layar Instagram/@pemkot_madiun

SURABAYA, iNewsMadiun.id – Wali Kota Madiun, Maidi kembali menarik perhatian nasional. Kali ini, orang nomor satu di Kota Pendekar itu diminta menjadi pemateri Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XII Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Jumat (8/7). Kegiatan yang diprakarsai Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur tersebut diikuti peserta Diklatpim tingkat 2 dan 4 se-tanah air.

Wali Kota Maidi memang cukup berhasil dalam membangun Kota Madiun. Bukan hanya soal fisik. Tetapi juga pembangunan manusia. Itu terlihat dari capaian Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kota Madiun yang terus meningkat. IPM Kota Madiun tertinggi ketiga Jawa Timur. Seperti diketahui, IPM dipengarui bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

‘’Kemiskinan terus kita tekan. Ada beberapa program yang kita desain untuk menekan angka kemiskinan tersebut,’’ kata wali kota.

Salah satunya melalui pendidikan. Pemerintah Kota Madiun memiliki program Bantuan Beasiswa Mahasiswa (BBM). Sampai saat ini sudah ada 700 lebih mahasiswa yang mendapat program tersebut. BBM bukan sekedar bantuan agar masyarakat Kota Madiun berpendidikan tinggi. Namun, sekaligus menghindarkan dari potensi pernikahan usia dini. Khususnya dari keluarga kurang mampu. Pernikahan usia dini tersebut bisa saja mencetak kemiskinan baru ke depan.

‘’Kalau hanya lulusan SMP kemudian langsung menikah, dikhawatirkan dapat istri atau suami yang belum mapan juga. Artinya, ini nanti jadi kemiskinan baru. Bukan malah mengurangi, tetapi menambah. Karenanya, pendidikan harus tinggi, dapat pekerjaan bagus, bisa mengangkat keluarganya dari kemiskinan,’’ jelasnya.

Selain itu, juga ada program jaminan kecelakaan kerja sektor informal. Jaminan ini menyasar masyarakat kurang mampu bukan karyawan. Mulai dari tukang bakso, tukang becak, tukang angkut, kuli bangunan, tukang ojek, hingga marbot dan tukang gali kubur. Jumlahnya mencapai 5.751 orang sampai saat ini. Mereka diikutkan dalam BPJS Ketenagakerjaan untuk jaminan kecelakaan kerja dan kematian.iNewsMadiun

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut