WASHINGTON, iNewsMadiun.id - Orang tak dikenal meledakkan Monumen Guidestones Georgia atau biasa disebut Stonehenge Amerika karena mirip dengan konstruksi megalitikum.
Biro Penyelidikan Georgia (GBI) menangani kasus misterius ini.
Rekaman video yang diungkap GBI menunjukkan satu sedan meninggalkan monumen beberapa saat setelah ledakan terjadi. Namun sejauh ini tak ada penangkapan.
"Kantor GBI dan Sheriff Elbert County sedang menyelidiki ledakan yang menghancurkan Guidestones Georgia di dekat Elberton, GA.
Informasi awal mengungkap orang tak dikenal meledakkannya dengan bahan peledak sekitar pukul 04.00 pada Rab 6 Juli," bunyi pernyataan GBI.
Ledakan menghancurkan sebagian monumen yang terbuat dari granit itu. Untuk menghindari jatuhnya korban, petugas menghancurkan sisa monumen yang ada dengan alat berat pada Rabu malam.
Petugas juga meminta siapa pun yang memiliki informasi soal kasus ini untuk menghubungi.
Kumpulan batu granit setinggi sekitar 6 meter itu didirikan pada 1980 oleh kelompok tak dikenal.
Batu-batu itu dibubuhi pesan dalam delapan bahasa yang menyampaikan 10 prinsip, termasuk menjaga populasi manusia di bawah 500 juta orang guna menjaga keseimbangan dengan alam, mengarahkan reproduksi sambil tetap menjaga kebugaran dan keberagaman, serta menyatukan dunia dengan bahasa baru.
Tak heran, dari bunyi pesan itu, monumen dikaitkan dengan beberapa teori konspirasi, termasuk dugaan keterlibatan kelompok Tatanan Dunia Baru, supremasi kulit putih, hingga organisasi setan.
Beberapa pihak juga menuduh monumen itu mempromosikan nilai-nilai anti-Kristen.
Seorang kandidat gubernur Georgia dari Partai Republik menyerukan pembongkarannya pada Mei lalu.
Namun dia kalah dengan hanya mendapat suara kurang dari 4 persen.
Monumen Guidestones Georgia sempat dirusak dengan coretan, yakni ada 2008 dan 2014.
Setelah insiden pada 2014, Asosiasi Granit Georgia memasang CCTV di sekitar lokasi.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono