CAPE TOWN, iNewsMadiun.id - Penyebab kematian 22 orang pemuda dan pemudi di kelab malam Enyobeni Tavern, Eastern Cape, Afrika Selatan, masih misterius. Petugas masih menyelidiki kasus ini, namun dugaan awal mereka keracunan. Para korban yang diketahui anak-anak muda yang sedang berpesta ditemukan tergeletak di lantai serta meja dan kursi kelab malam pada Minggu (26/6/2022) dini hari.
Keterangan dari beberapa saksi mengungkap mereka sedang mengikuti pesta setelah ujian akhir sekolah dan kampus. Hasil pemeriksaan mengungkap, tak ada tanda-tanda luka akibat serangan pada tubuh 22 jenazah. Laporan sebelumnya mengungkap penyebab kematian korban kemungkinan serangan horor, namun buru-buru dibantah Unathi Binqose, seorang pejabat dari departemen keamanan Eastern Cape.
"Sulit percaya bahwa ini adalah penyerbuan karena tidak ada luka terbuka pada tubuh korban meninggal," ujar Binqose, dikutip dari The Sun, Senin (27/6/2022).
Sementara itu kepolisian setempat menyatakan, ada kemungkinan para korban terpapar beberapa jenis racun. Untuk mengetahui jenis racun tersebut masih memunggu hasil pemeriksaan. Juru Bicara Dinas Kesehatan Eastern Cape Siyanda Manana mengatakan semua jenazah dibawa ke kamar mayat rumah sakit daerah. Keluarga korban juga dimintai bantuan untuk mengidentifikasi para korban.
"Kami akan segera memulai autopsi sehingga dapat mengetahui kemungkinan penyebab kematian. Kita berbicara tentang 22 mayat," ujarnya. Sementara itu Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengungkapkan penyesalannya atas kejadian ini. Namun dia juga mempertanyakan bagaimana bisa anak muda, kemungkinan ada yang berusia di bawah 18 tahun, diizinkan pesta di kelab malam.
Penduduk setempat mendesak otoritas untuk menutup tempat nongkrong populer di kalangan remaja itu. "Semua warga ingin tempat itu ditutup karena menjual (minuman) alkohol kepada anak di bawah umur. Semua orang marah, semua orang sedih karena kejadian ini kata remaja perempuan 17 tahun, Lolly, kepada Reuters.iNewsMadiun
Editor : Arif Handono