JAKARTA, iNewsMadiun.id - Kenaikan Isa Almasih ke langit dari upaya makar pembunuhan orang-orang Yahudi dan Raja Dimasyq (Damaskus) diabadikan dalam Al Quran. Nabi Isa alaihisalam (as) merupakan satu dari lima nabi dan rasul yang berpredikat 'ulul 'azmi atau nabi yang diberikan keistimewaan dengan keteguhan hati yang luar biasa dalam mengemban risalah Allah karena kebebalan umatnya.
Makna dan Sejarah Hari Kenaikan Isa Almasih ke Surga bagi Umat Kristiani
Nabi Isa as juga diberi gelar Almasih. Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, menurut sebagian ulama Salaf, Nabi Isa as dinamakan Almasih karena banyak melakukan pengembaraan. Menurut pendapat yang lainnya, Almasih karena kedua telapak kakinya rata, tidak ada lekukan dan tonjolannya. Menurut pendapat yang lainnya lagi, Nabi Isa dinamakan Almasih karena apabila ia mengusap seseorang yang mempunyai penyakit, maka dengan seizin Allah orang tersebut sembuh dari penyakitnya.
Pendapat lainnya mengemukakan bahwa Nabi Isa diberi gelar Almasih karena dia adalah orang yang terkemuka dan mempunyai kedudukan di sisi Allah ketika di dunia, karena wahyu diturunkan oleh Allah kepadanya berupa syariat agama, dan Allah menurunkan Al-Kitab kepadanya serta hal-hal lainnya yang dianugerahkan Allah kepadanya. Sedangkan di akhirat nanti dia dapat memberi syafaat di sisi Allah terhadap orang-orang yang diizinkan-Nya untuk diberi syafaat.
Lalu Allah menerima syafaatnya karena mengikuti jejak saudara-saudaranya dari kalangan ulul azmi. Namun, bukti-bukti kenabian dan hujjah kuat berupa Kitab Injil yang diberikan Allah kepada Nabi Isa 'alaihissalam belum menyadarkan kaum Bani Israil. Mereka tetap mendustakannya dan terus mengganggu dakwah Nabi Isa hingga mengusirnya dari tempat kelahiran.
Puncaknya, orang-orang Yahudi melakukan makar dengan merencanakan untuk membunuh Nabi Isa as. Kenaikan Isa Almasih Menurut Al Quran Kisah kenaikan Isa Almasih diabadikan dalam Al Quran, Surat Ali Imran Ayat 55. Allah SWT berfirman إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ Artinya: (Ingatlah) ketika Allah berfirman, "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menidurkanmu dan mengangkatmu kepada-Ku." (Ali Imran: 55), hingga akhir ayat. Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan, orang-orang Yahudi itu masih belum puas dengan ulahnya yang terus mengganggu Nabi Isa. Mereka akhirnya datang kepada Raja Dimasyq (Damascus) di masa itu.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait