MALANG, iNewsMadiun.id - Ratusan pedagang menyerbu operasi pasar minyak goreng curah di empat pasar tradisional di Malang, Kamis (24/3/2022). Warga mayoritas emak-emak rela antre dari pagi hingga siang untuk mendapatkan minyak goreng curah Rp14.000 per liter.
Pantauan di Pasar Bunulrejo, operasi pasar ini sempat diwarnai aksi protes dari para pedagang karena pembagian minyak goreng curah yang dinilai tak adil. Mereka menilai hanya sedikit yang mendapat jatah, dari seluruh pedagang Pasar Bunulrejo yang berjumlah sekitar 200 pedagang. Akibatnya tak sedikit pedagang yang tak mendapat jatah minyak goreng curah dari operasi pasar.
Koordinator pedagang Pasar Bunulrejo Nanik menyebutkan, operasi pasar minyak goreng yang dilaksanakan tim dari Diskopindag tak adil dan tidak sesuai harapan para pedagang. Pasalnya sejak awal para pedagang di Pasar Bunulrejo dijanjikan mendapat alokasi jatah minyak goreng sebesar 1.500 liter, untuk masing-masing empat pasar yakni Pasar Bunulrejo, Pasar Sawojajar, Pasar Lesanpuro, dan Pasar Madyopuro.
"Pembagian nggak adil, empat pasar harusnya 1.500-an saya cek dari Pasar Lesanpuro bawa mobil semua habisnya 1.430 liter, Pasar Sawojajar 1.750, Pasar Madyopuro 1.750, Pasar Bunul cuma 950 sisanya," kata Nanik ditemui di Pasar Bunulrejo.
Dia mengaku tak terima dengan kapasitas yang diberikan kepada pedagang di pasarnya. Mengingat sebenarnya dari 200 pedagang yang menjual minyak goreng di Pasar Bunulrejo, hanya 25 pedagang dan toko besar yang mendapat jatah, dengan alokasi total 950 liter minyak goreng curah.
"Saya tidak terima, sedangkan 950 itu untuk para pedagang yang jual minyak, pedagangnya tidak kebagian sama sekali. Saya tidak setuju saya tidak terima, meskipun pedagang-pedagang dapat 10 literan, 20 literan kenapa Pasar Bunul nggak dapat sama sekali. Saya nggak setuju, meskipun lima liter harusnya dapat," tuturnya.
Dirinya menambahkan, seharusnya operasi pasar mengutamakan para pedagang-pedagang kecil terlebih dahulu yang kesulitan mendapat minyak goreng curah sebagai ganti mahalnya harga minyak goreng kemasan premium.
"Rakyat kecil harus dikasih meskipun dua liter, kita beli, nggak dapat jatah gratis, pasarnya sepi buat beli minyak saja harus utang-utang, nggak makan dijalani, supaya bisa beli minyak hari ini. Kok ngantri dari pagi sampai sekarang nggak dapat apa-apa, benar nggak adil nggak. Meskipun dua liter harus dapat," ujarnya.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait