PONOROGO,iNewsMadiun.id - Serapan Gabah di Ponorogo masih jauh dari target Bulog. Bahkan jumlahnya baru mencapai 235,9 ton atau hanya berkisar 2 persen dari target Bulog yang mencapai 12.400 ton pada akhir April 2025.
Hal tersebut diakui Dandim 0802/Ponorogo Letkol Inf Dwi Soerjono Menurut Perwira TNI AD dengan dua melati di pundaknya itu, serapan gabah (Sergab) di wilayahnya baru mencapai ratusan ton. Angka itu masih jauh dari target yang telah ditentukan hingga bulan April nanti.
"Kami sampaikan, sampai dengan tanggal 7 Maret 2025, pencapaian serapan gabah di Ponorogo telah mencapai 235,9 ton atau sekitar kurang lebih 2 persen dari target yang ditentukan dari Bulog. Karena target dari Bulog sampai dengan akhir April yaitu sebanyak 12.400 ton," kata Pamen TNI AD abituren Akmil 2004 itu dalam keterangannya, Sabtu (8/3/2025) pagi.
Diakui hal itu dipengaruhi kondisi wilayah Ponorogo yang saat ini masih belum memasuki masa panen raya.
"Memang sampai dengan hari ini di wilayah Ponorogo masih belum melaksanakan panen raya. Diperkirakan panen raya di Ponorogo terjadi di minggu ke 3 dan 4 bulan Maret ini sampai dengan akhir April, itu puncak dari penen rayanya. Diharapkan dengan target 12.400 ton tersebut diupayakan bisa tercapai," ujarnya.
"Ke depan harapan kami, kami bisa bekerja sama dengan Bulog dan pemegang anggaran untuk terus berkoordinasi di lapangan. Harapan kita bisa tercapai terkait target tersebut," lanjutnya.
Sedangkan untuk target beras, sebut Dwi, sampai dengan bulan April nanti, Ponorogo ditargetkan sebesar 43.446 ton. Namun sampai dengan saat ini baru mencapai 13,5% atau sekitar 5.876 ton.
Ditanya tentang kendala lain yang dihadapi, Dwi menegaskan, salah satunya adalah kapasitas tampung dari tempat penggilingan Bulog yang ada di Magetan.
"Kendala serapan gabah di Ponorogo memang daya tampungnya penggilingan milik bulog yang ada di Magetan yaitu hanya 120 ton sehari. Itu pun untuk 3 wilayah yaitu Pacitan, Ponorogo, dan Magetan. Termasuk wilayah Ngawi, Madiun, semua diarahkan ke penggilingan yang ada di Magetan punyanya Bulog. Selama ini, itu yang masih menjadi kendala, di sana masih antri untuk memasukkan ke penggilingan untuk proses pengeringan," jelasnya.
Sebagai langkah cepat mengatasi kondisi itu, diakui Dwi, Bulog Cabang Ponorogo telah berkoordinasi dengan pengusaha penggilingan gabah yang ada di Ponorogo agar menerima gabah Bulog untuk dikeringkan dan digiling. Hal itu untuk menambah kapasitas penggilingan sebesar 100-120 ton per hari.
Editor : Arif Wahyu Efendi
Artikel Terkait