Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa kedua negara dapat berkompromi mengenai status pemerintahan wilayah-wilayah tersebut, tetapi Kiev tidak mau menyerahkannya wilayahnya.
Tiga putaran pembicaraan antara kedua belah pihak di Belarusia, terakhir pada Senin (8/3/2022) lalu, telah difokuskan terutama pada isu-isu kemanusiaan dan menyebabkan pembukaan terbatas beberapa koridor bagi warga sipil untuk menghindari pertempuran.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat (11/3/2022) bahwa ada beberapa "perubahan positif" dalam pembicaraan, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Pada Sabtu (12/3/2022) Kremlin mengatakan diskusi antara pejabat Rusia dan Ukraina telah berlanjut "dalam format video".
Pembicaraan antara menteri luar negeri Rusia dan Ukraina tidak menghasilkan kemajuan nyata menuju gencatan senjata Kamis (10/3/2022) lalu, tetapi para analis mengatakan fakta bahwa mereka bahkan bertemu membuka jendela untuk mengakhiri perang. iNews Madiun
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait