Terbangun dari Cucuran Darah Perang Saudara, Inilah Kisah Kerajaan Kediri

Nurfikas
Ilustrasi Raja Airlangga

Jayabaya kemudian lebih dikenal dengan sebutan Raja Kadiri atau Kediri yang merupakan ibukota Panjalu. Raja Kediri Jayabaya yang terkenal dengan ramalan atau Jangka Jayabaya itu berhasil membawa kebesaran sekaligus kemasyhuran yang menyamai era leluhurnya, Raja Airlangga.

Situasi dalam negeri yang aman, pertanian subur, hasil bumi melimpah serta hubungan luar negeri yang baik, membuat Kediri maju pesat. Orang-orang dari negara tetangga melalui sungai Brantas membawa barang-barang dagangan, dan membeli barang dari Kediri.

Raja dengan mudah menggunakan sumber daya manusia untuk pembangunan. Candi-candi dibangun, jalan-jalan di seluruh wilayah negara diperbaiki, dan tanggul di sepanjang sungai dijaga.

R. Moh Ali. S.S. dalam “Perdjuangan Feodal Indonesia” menulis, perang antara Panjalu dan Jenggala yang kemudian membentuk Kediri, awalnya perang antara raja dengan raja.

“Bila dikatakan perang saudara artinya tidak lain hanya perang saudara diantara keluarga raja,” kata Moh Ali.

Perang antara dua raja yang bersaudara tersebut dalam perjalanannya kemudian menumpahkan air mata dan darah rakyat yang oleh Mpu Sedah dan Panuluh lalu diabadikan dalam kitab Bharatayuda.

Namun bagaimana pun juga, kata Moh Ali perang antara Jenggala dan Panjalu akhirnya menimbulkan kerajaan besar, yakni Kerajaan Kediri. “Kediri mengalami kemajuan yang luar biasa di zaman itu, hingga disebut-sebut di Tiongkok sebagai negara yang termakmur di Asia Tenggara”. iNews Madiun

 

Editor : Arif Handono

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network