Dosen Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB Malang ini mengungkapkan, Dina Wali dan Pahing sebagai tempatnya Dewa Brahma, memiliki kemiripan. Yakni tokoh atau orang yang dipilih memiliki ilmu pengetahuan yang luas, kemampuan yang baik, dan kuat agamanya, sehingga apabila orangnya kuat dan amanah bisa memberi berkah. Rabu Pahing berdasarkan hitungan neptu Jawa, Rabu memiliki neptu tujuh, dan Pahing memiliki neptu sembilan, sehingga total neptunya 16.
Berdasarkan Kitab Primbon Betaljemur Adammakna karya Kanjeng Pangeran Harya Tjakraningrat, neptu 16 memiliki sifat-sifat yang senang mengayomi. Selain itu, pada manusia Rabu Pahing juga memiliki hati yang lemah lembut, sehingga mudah untuk mengikuti aturan. Namun jangan sampai dibuat marah, karena akan sangat menyeramkan. Kitab primbon berisi 337 bab tentang ilmu-ilmu Jawa peninggalan leluhur tersebut, juga menyebutkan watake dina atau sifatnya hari.
Di mana Rabu, memiliki watak sembada yang artinya pribadi pantang menyerah, malu berkeluh kesah, selalu menepati janji, punya tekad kuat dan bulat, serta taat azas. Selain itu, dalam primbonnya, Kanjeng Pangeran Harya Tjakraningrat menyebut, Rabu memiliki watak samubarang patut. Artinya, memiliki kemampuan yang mumpuni, dan selalu pantas berada dalam situasi apapun, serta berekspresi nonformal, sehingga bisa dekat dengan siapa saja. Sedangkan watake dina (sifat hari) Pahing, digambarkan demen pradah yang artinya suka menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara ikhlas. Sehingga ketika digabungkan Rabu Pahing, maknanya menjadi lebih dominan baik.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait