Anggota Tim Astrofotografi Universitas Brawijaya (UB) Eka Maulana menyebut, gerhana matahari total bisa diamati di Indonesia bagian Timur hingga tengah. Sedangkan, gerhana matahari parsial (sebagian) bisa diamati dari Indonesia bagian tengah hingga Barat. "Fenomena gerhana matahari diperkirakan akan terjadi pada tanggal 20 April 2023," ungkap Eka dikutip dari laman resmi UB, Kamis (23/3/2023).
Eka menjelaskan gerhana matahari bisa dilihat masyarakat wilayah Indonesia Barat mulai pukul 9.28 WIB hingga 12.22 WIB. "Puncak gerhana matahari terjadi pukul 10.52 dengan tingkat magnitute gerhana 67 persen. Total waktu gerhana 2 jam 55 menit," lanjutnya.
Gerhana matahari berpotensi menyebabkan penurunan jumlah foton yang merupakan gelombang elektromagnetik di atas bumi. Gelombang ini berfungsi sebagai media transmisi pengiriman sinyal satelit, radio, ponsel dan komunikasi lainnya. “Jika perangkat-perangkat komunikasi ini tidak diset dengan ambang batas toleransi perubahan intensitas radiasi ini maka ada peluang akan terpengaruh dalam pengiriman datanya," tutur Eka.
Tim Laboratorium Fakultas Teknik UB ini mengimbau masyarakat selalu waspada ada segala bentuk perubahan iklim, cuaca dan fenomena lainnya. “Bahwa adanya fenomena-fenomena ini adalah tanda-tanda alam dari sang Pencipta yang mestinya kita ambil pelajaran serta hikmahnya. Disarankan melihat gerhana matahari dengan filter matahari, sehingga tidak secara langsung radiasi sinar ini mengenai mata kita,” tutu
https://www.inews.id/techno/sains/siap-siap-gerhana-matahari-hibrida-bakal-terjadi-pada-20-april.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait