JAKARTA, iNewsMadiun.id - 10 pejabat pajak terkaya mendapat sorotan luas. Pemantiknya adalah kasus penganiayaan dan aksi pamer harta Mario Dandy Satriyo, putra eks pejabat pajak DJP Rafael Alun Trisambodo. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengecam aksi hedonik jajaran pejabat DJP beserta keluarganya. Menteri Sri Mulyani bahkan meminta agar klub Motor Gede (MoGe) di DJP dibubarkan. Sri Mulyani menilai, tindakan dan kebiasaan memamerkan kekayaan tidak selaras dengan prinsip Kemenkeu. Menkeu menginstruksikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Suryo Utomo yang ikut dalam klub tersebut untuk membeberkan ke publik jumlah harta kekayaannya serta sumbernya sesuai yang tercantum di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
10 pejabat pajak terkaya di eselon I Kemenkeu dan jumlah harta kekayaanya, dihimpun MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (27/3/2023). Kekayaaan ini merujuk pada data e-LHKPN di laman elhkpn.kpk.go.id :
1. Dirjen Pajak Suryo Utomo
Sebagai pejabat Direktur Jenderal Pajak yang menggantikan Robert Pakpahan, Suryo Utomo memiliki harta senilai Rp9,68 miliar pada tahun 2019. Pada tahun 2020, kekayaannya naik sekitar Rp2 miliar menjadi Rp12,09 miliar dan naik lagi sekitar Rp2 miliar menjadi Rp14,4 miliar pada 2021.
2. Dirjen Bea Cukai, Askolani
Askolani menjabat Dirjen Bea Cukai menggantikan Heru Pambudi yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kemenkeu. Saat awal menjabat Dirjen Anggaran pada 2019, harta kekayaan Askolani sebesar Rp36,5 miliar. Pada tahun 2020, kekayaannya nanjak Rp3 miliar menjadi Rp39,85 miliar. Setelah menjabat sebagai Dirjen Bea Cukai, kekayaan Askolani mencapai Rp43,26 miliar pada 2021.
3. Dirjen Anggaran, Isa Rachmatarwata
Isa menjabat sebagai Dirjen Anggaran pada 2021 menggantikan Askolani. Sebelum menduduki jabatan tersebut, kekayaannya pada 2019 tercatat senilai Rp9,61 miliar. Saat menjabat Dirjen Kekayaan Negara pada 2020, harta kekayaannya meningkat Rp9 miliar menjadi Rp18,75 miliar. Pada akhir 2021, setelah resmi menjabat Dirjen Anggaran, hartanya menjadi Rp25,43 miliar.
4. Dirjen Kekayaan Negara, Rionald Silaban
Posisi Rionald sebagai Dirjen Kekayaan Negara (KN) membuatnya sering disebut Sri Mulyani sebagai 'orang terkaya se-RI'. Dia menggantikan Isa Rachmatarwata menjadi Dirjen KN dan resmi dilantik Maret 2021. Saat masih menjabat sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (BPPK) pada 2019, harta kekayaannya tercatat sebesar Rp34,6 miliar. Pada 2020, hartanya meningkat hingga Rp9,72 miliar menjadi Rp44,32 miliar. Setelah menjabat sebagai Dirjen KN, kekayaan Rionald melonjak Rp8,9 miliar menjadi Rp53,33 miliar per 31 Desember 2021.
5. Sekretaris Jenderal Kemenkeu, Heru Pambudi
Heru menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkeu untuk menggantikan Hadiyanto yang diangkat menjadi Dirjen Perbendaharaan Negara pada Maret 2021. Sebelumnya, pada 2019 saat masih menjabat sebagai Dirjen Bea Cukai, kekayaan Heru tercatat mencapai Rp13,65 miliar. Kemudian pada 2020, hartanya meningkat Rp2 miliar menjadi Rp16,29 miliar. Pada 31 Desember 2021, setelah menjabat sebagai Sekjen, kekayaan Heru bertambah menjadi Rp20,74 miliar.
6. Dirjen Perbendaharaan Negara, Astera Primantho Bhakti
Astera menjabat sebagai Dirjen Perimbangan Keuangan sejak 2018, sebelum akhirnya dilantik menjadi Dirjen Perbendaharaan Negara pada 2022. Pada tahun 2019, total kekayaan Astera mencapai Rp12,72 miliar, dan mengalami kenaikan sekitar Rp2,9 miliar menjadi Rp15,67 miliar. Angka ini mengalami kenaikan lagi per 31 Desember 2021 menjadi Rp17,25 miliar.
7. Dirjen Perimbangan Keuangan, Luky Alfirman
Luky menjabat sebagai Dirjen Perimbangan Keuangan menggantikan Astera yang dilantik menjadi Dirjen Perbendaharaan Negara pada November 2022. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) sejak tahun 2017. Pada tahun 2019, kekayaannya tercatat sebesar Rp12,89 miliar. Pada 2020, kekayaannya mengalami kenaikan sekitar Rp5 miliar menjadi Rp17,93 miliar. Di akhir 2021, kekayaan Luky kembali bertambah sekitar Rp5 miliar menjadi Rp23,60 miliar.
8. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Febrio Nathan Kacaribu
Febrio termasuk pendatang baru di lingkungan Kemenkeu. Dia pertama menjabat sebagai Kepala BKF menggantikan Suahasil Nazara yang menjadi Wakil Menteri Keuangan pada tahun 2020. Kekayaan awalnya pada 2020 tercatat sebesar Rp1,12 miliar. Di 2020 secara periodik, kekayaannya tercatat sebesar Rp2,67 miliar. Sementara itu, per 31 Desember 2021, kekayaan Febrio terbilang sebanyak Rp3,98 miliar.
9. Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR), Suminto
Suminto menjabat sebagai Dirjen PPR sejak 2022 setelah sebelumnya menjadi Staf Ahli Menteri Keuangan. Pada 2019, kekayaannya tercatat sebesar Rp2,24 miliar. Kekayaannya meningkat pada 2020 menjadi sebesar Rp3,38 miliar. Per 31 Desember 2021, kekayaannya bertambah lagi menjadi Rp5,36 miliar.
10. Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan, Awan Nurmawan
Nuh Awan menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kemenkeu pada 2021. Sebelumnya sejak 2016, Awan menjadi Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak. Kekayaannya tercatat sebesar Rp12,33 miliar pada 2019. Kemudian pada 2020, kekayaannya naik menjadi Rp14,45 miliar, dan terus bertambah mencapai Rp16,35 miliar berdasarkan data per 31 Desember 2021.
https://ekbis.sindonews.com/read/1033901/33/berharta-puluhan-miliar-intip-jumlah-kekayaan-10-pejabat-eselon-i-kemenkeu-1677506523?showpage=all
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait