Aplikasi Ratusan Juta Rupiah Milik BPBD Kab Madiun Tak Bisa Digunakan

Arif Wahyu Efendi
Tangkapan layar RKT BPBD Kab. Madiun di Playstore. IST

MADIUN, iNewsMadiun.id - Aplikasi milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Madiun, Jawa Timur ternyata tidak bisa dipergunakan. Padahal biaya pembuatan aplikasi berlogo ZR ( Zero Risk) tersebut mencapai ratusan juta rupiah.

Saat dikonfirmasi awak media dalam sebuah grup whatsapp, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, M Zahrowi dengan tegas menjawab bahwa aplikasi tersebut bisa dipergunakan. "Sampun Om," jawab Pria yang akrab disapa Rowi itu saat ditanya apakah aplikasi Zero Risk sudah bisa digunakan.

Namun sejumlah warga dan relawan yang mencoba membuka aplikasi tersebut di playstore tidak ada yang bisa menggunakan. Jangankan menggunakan, untuk mendaftar atau membuat akun saja tidak bisa. 

"Saya ketik RKT BPBD Kab. Madiun. Trus instal, saat mau melanjutkan ke tahap berikutnya seperti mendaftar tidak bisa. Muter muter terus di hp saya, trus muncul tulisan error," ujar Fery, warga Madiun Kamis pagi (10/11/2022).

Hal yang sama juga dikatakan Yanto, warga Caruban. Pria 43 tahun itu mengaku mengetahui aplikasi Zero Risk dari mulut ke mulut, terlebih saat ini banyak bencana yang menurutnya bisa berguna. Karena penasaran, bapak satu anak itu kemudian mencoba menginstalnya, namun tak kunjung berhasil walau dilakukan berulang kali. "Tak install bolak balik gak iso ZR kui. Muter-muter terus, sampai tulisan e muncul error, ya wis males," katanya dalam dialeg Jawa.

Sementara itu, diambil dari laman LPSE Kabupaten Madiun, diketahui bahwa pembuatan Aplikasi Zero Risk (ZR) RKT BPBD Kab. Madiun (Pelapor), dikerjakan oleh PT Razen Tekonologi Indonesia melalui tender yang di menangkan pada November tahun 2020 lalu, dengan nilai kontrak Rp349.591.000. Pada laman LPSE tersebut nama pekerjaan yang tertera adalah "Pembuatan Sistem Penanggulangan Bencana Terintegrasi" dengan nilai pagu paket Rp359.315.000 dengan sumber anggaran APBD tahun 2020.

Saat dikonfimasi melalui pesan WhatsApp, Humas PT Razen Teknologi Indonesia, Rafif Adziabi membenarkam bahwa aplikasi tersebut dikerjakan oleh pihaknya dengan nilai kontrak yang sesuai di laman LPSE tersebut. Pihaknya menyatakan bahwa aplikasi Zero Risk berubah nama karena di update menjadi MIB atau Mitigasi Bencana.

"Aplikasi Zero Risk di update. Berubah nama, dikembangkan lagi jadi MIB. 2020 kalau zero risk pak. Mungkin 2-3 minggu kalau lolos verifikasi ini MIB namanya," jelasnya.

Pria yang namanya sudah cukup terkenal di Kabupaten Madiun itu kemudian menjelaskan panjang lebar alasan perubahan nama aplikasi. "Di takedown di upload hasil update nya secara manual. Tidak berkenan menggunakan nama zero risk. 0 risiko. Katanya mendahului yang Kuasa," jelasnya panjang lebar.

Pihaknya kembali menegaskan bahwa aplikasi yang dibuat dengan nilai kontrak sekitar 349 juta rupiah itu telah ada di playstore. Menurutnya saat ini sedang ditake down dan update, source nya di kembangkan dan disesuaikan. Bukan hanya itu juga dilakukan Penambahan fitur dan  spesifikasi androidnya di tingkatkan. 

Meski demikian, sebagai Humas PT. Razen Teknologi Indonesia Rafif mengakui hingga saat ini aplikasi MIB belum muncul di playstore. Padahal paket pekerjaan telah selesai dan terbayarkan dengan anggaran baru dari APBD tahun 2022 senilai Rp75.555.000. Pihaknya berdalih bahwa kontrak pekerjaan dengan BPBD Kabupaten Madiun tidak sampai upload di playstore meskipun pihaknya akan mengusahakan. 

"Cuma baru kami upayakan di playstore. Masih proses verifikasi yang itu diluar ranah kami. Paket nya pengembangan sistem dan apk berikut update server dan framework saja," tambahnya.

Editor : Arif Handono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network