Sayangnya, Sin Fu hijrah dari Indonesia pada 1998 lalu dalam kondisi yang cukup menyakitkan. Dia keluar dari jabatannya sebagai pelatih Pelatnas untuk bergabung dengan klub lokal di Provinsi Fujian Tiongkok. Padahal, sebenarnya hati Sin Fu tetap ingin berada di Indonesia. Sebab, keluarganya sudah bahagia dan hidup berkecukupan di Tanah Air serta dua anaknya pun lahir di Bumi Pertiwi. Akan tetapi, setiap kali dia mengajukan diri untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), selalu ditolak.
Seakan-akan negeri ini enggan untuk menerima keberadaannya. Sakit hatinya pun semakin bertambah pedih karena ada seorang aparat pemerintah yang menipunya. Dia mengansurkan uang antara Rp30 sampai Rp50 juta agar permohonannya menjadi WNI dIterima. Namun, setiap kali prosesnya sudah sampai ke imigrasi, permintaannya selalu ditolak. Dia selalu diminta untuk mengulang prosesnya menjadi WNI dari awal lagi. Padahal, Sin Fu, lahir dan tumbuh di Bumi Pertiwi dan sudah memberikan banyak prestasi untuk Indonesia.
Pada akhirnya, Sin Fu menyerah dan memilih untuk hijrah ke Fujian. Seorang kerabatnya yang merupakan pejabat tinggi di Fujian pun menjanjikan banyak hal manis kepadanya jika mau pindah ke Negeri Tirai Bambu. Sin Fu dijanjikan oleh kerabatnya itu langsung memiliki Warga Negara Tiongkok. Lalu, pemerintah Tiongkok juga bersedia menjamin semua kebutuhan primer Sin Fu, seperi rumah, kendaraan, gaji besar hingga fasilitas sampai pensiun. Pada awalnya, Sin Fu memang hanya melatih klub lokal di Fujian.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait